Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Dibesarkan Serigala Ini Menyesal dengan Kehidupan Manusia

Kompas.com - 06/04/2018, 21:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Dia mengaku telah ditipu dan dilecehkan oleh tetangga di sekitar tempatnya tinggal, serta diperlakukan tidak adil oleh atasannya.

"Saya berpikir mereka menertawakan saya karena saya tidak mengerti soal politik maupun sepak bola," kata Pantoja dengan kesal.

Selain itu, hiruk pikuk kehidupan manusia membuat Pantoja tidak nyaman. Dia mengaku pusing dengan kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan seperti mobil.

"Saya juga tidak suka orang berlalu lalang ke berbagai arah. Selama saya hidup di kota, saya begitu takut untuk sekadar menyeberang jalan," tutur Pantoja.

Baca juga : Romania Bakal Bunuh Ratusan Beruang dan Serigala

Dia kemudian mencoba untuk kembali ke gunung, tempatnya tinggal sebelum ditemukan otoritas keamanan.

Namun, Pantoja menuturkan, saat ini keadaan tidak lagi seperti dulu. Serigala-serigala itu seolah tidak mengenalinya.

"Jika saya memanggil, mereka bakal merespon. Namun, mereka tidak mendekati saya karena bau saya seperti orang pada umumnya. Mengenakan cologne," beber Pantoja.

Meski mengaku menyesal hidup dengan manusia, Pantoja merasa bahagia karena setidaknya masih ada yang bersedia menerimanya.

Salah satunya adalah kelompok pemerhati lingkungan Amig@as das Arboes, yang menggalang dana untuk membelikan Pantoja pemanas guna persiapan menghadapi musim dingin 2018 ini.

Kelompok tersebut sering mengundangnya untuk berbicara di sekolah-sekolah, dan menceritakan mengenai kecintaannya terhadap binatang.

Sejauh ini, anak-anak merupakan manusia yang paling membuat Pantoja nyaman. "Sangat mengagumkan melihat caranya memikat anak-anak dengan pengalaman hidupnya," kata seorang anggota Amig@as, Xose Santos.

Saat ini, dia hidup di sebuah rumah kecil mirip gua, yang diisi dengan berbagai memorabilia serta gambar yang dibuatnya.

Selain itu, dia juga menanam berbagai tumbuhan dan bunga untuk membuatnya merasa berada di alam liar tempat dia dulu tumbuh.

Pada 2010, pernah muncul film berjudul Among Wolves yang diadaptasi dari kisah hidup Pantoja. Selain itu, sejumlah penelitian juga dilakukan terhadapnya.

Baca juga : Dikira Tubuh dan Dengusan Kekasih, Eh Ternyata Serigala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com