Dampak rencana penutupan ini langsung terasa ketika maskapai penerbangan lokal sudah mengurangi jadwal penerbangannya ke pulau tersebut.
"Saya sungguh bingung bagaimana harus menghadapi enam bulan penutupan ini," kata Manuel Raagas, manajer sebuah hotel di Boracay.
"Tak akan ada pemasukan, sementara kami tetap harus membayar tagihan. Jadi saya tak tahu apakah bisa bertahan," tambah Raagas.
Sementara itu, Boracay Foundation, sebuah asosiasi bisnis di pulau tersebut meminta pemerintah hanya menutup tempagt usaha yang melanggar undang-undang lingkungan.
"Tak adil rasanya jika semua orang harus terpengaruh penutupan ini," kata Direktur Eksekutif Boracay Foundation, Pia Miraflores.
Baca juga : Sepasang Turis Inggris Ditemukan Tewas di Pulau Wisata Thailand
Dia menambahkan, meski penutupan belum terjadi tetapi sejumlah usaha di pulau itu sudah mulai merasakan dampaknya.
"Para pemandu wisata sudah mengeluhkan berkurangnya tamu. Usaha persewaaan kapal juga semakin sepi," papar Pia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.