PRISTINA, KOMPAS.com - Seorang politisi Serbia Kosovo, Oliver Ivanovic, tewas ditembak di luar markas partainya di wilayah utara Mitrovica yang dikuasai Serbia.
Sejumlah laporan mengatakan, Ivanovic, yang dianggap sebagai satu dari beebrapa pemimpin moderat Serbia, ditembak beberapa kali.
Meski dianggap moderat, pada Januari 2016 para hakim Uni Eropa di Kosovo menjatuhkan hukuman penjara sembilan tahun untuk Ivanovic karena dianggap melakukan kejahatan perang pada 1999.
Nanun, pada Februari 2017 keputusan itu dibatalkan sebuah pengadilan banding yang sekaligus memerintahkan pengadilan ulang.
Baca juga : Karena Alasan Ini, PM Kosovo Ditolak Masuk AS
Ivanovic dituduh memerintahkan pembunuhan sembilan warga etnis Albania dalam Perang Kosovo dan mengorganisasi kelompok milisi Serbia bernama "Pengawas Jembatan".
Milisi garis keras ini berpatroli di jemabatan yang memisahkan kota Mitrovica menjadi dua yaitu sisi utara yang didominasi Serbia dan sisi selatan yang dikuasai etnis Albania.
Kematian Ivanovic ini dikonfirmasi oleh pengacaranya, Nebojsa Vlajic.
"Dia nampaknya tewas di tempat kejadian. Sejauh yang saya ketahui dia ditembak lima kali," kata Vlajic.
"Dia sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi dokter gagal menyelamatkannya," tambah sang pengacara.
Ivanovic memimpin partai politik bernama Kebebasan, Demokrasi, Keadilan. Dia sudah berulang kali lolos dari percobaan pembunuhan.
Setelah mobilnya dibakar pada Juli tahun lalu, Ivanonic mengklaim dirinya tak memiliki musuh dan tak terlibat di bisnis ilegal. Namun, dia mengatakan, memiliki lawan politik.
Sebelumnya pada 2005, bapak tiga anak ini juga lolos dari maut ketika sebuah bom yang dipasang di bawah mobilnya meledak di luar apartemen tempat tinggalnya.
Baca juga : Situasi Tegang, Kereta Api Serbia Terhenti di Perbatasan Kosovo
Karier politiknya dimulai di saat Perang Kosovo pada Juni 1999 saat dia ditunjuk sebagai presiden Dewan Nasional Serbia di Kosovo Utara dan Metohija.
Perang antara Serbia dan separatis Albania itu berlangsung pada Februari 1998 hingga Juni 1999 dan menewaskan ribuan orang dan mengakibatkan lebih dari sejuta orang mengungsi.