PRISTINA, KOMPAS.com - Keinginan Perdana Menteri Kosovo, Ramush Haradinaj, berkunjung ke Amerika Serikat (AS) harus dibatalkan.
Radio Free Europe, seperti dilansir harian Turki Hurriyet Selasa (9/1/2018) melaporkan, Kedutaan Besar AS di Kosovo menolak permintaan visa pemimpin 49 tahun tersebut.
Haradinaj dipastikan tidak bisa menghadiri acara yang diselenggarakan oleh pejabat Garda Nasional di Iowa, Mayjen Tim Orr, Kamis (11/1/2018).
Juru bicara Garda Nasional Iowa, Kolonel Greg Hapgood menyesalkan penolakan permintaan visa dari Haradinaj.
Baca juga : Situasi Tegang, Kereta Api Serbia Terhenti di Perbatasan Kosovo
"Hingga saat ini, kami masih belum menerima informasi alasan penolakan pemberian visa," kata Hapgood dalam pernyataan resmi.
Namun, dalam reportase Radio Free Europe, penolakan ini didasarkan pada manuver politik yang dilakukan oleh Haradinaj.
Mantan PM periode 2004 dan 2005 itu berencana menghapuskan Dewan Kejahatan Perang di Kosovo.
Wacana tersebut dikecam oleh sejumlah lembaga internasional dan komunitas internasional di bawah pimpinan AS.
Apalagi, semasa menjadi Komandan Pasukan Pembebasan Kosovo (KLA), Haradinaj dituding telah melakukan kejahatan perang kepada etnis Serbia, Romania, dan Albania.
Penyiksaan itu dilakukan oleh Haradinaj terjadi pada Maret-September 1998, atau saat Perang Kosovo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.