Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2017, 10:01 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP


SALEEF, KOMPAS.com - Kapal pengangkut suplai makanan bantuan milik PBB telah berlabuh di dermaga yang dikuasai kelompok pemberontak di Yaman, setelah koalisi yang dipimpin Arab Saudi memblokade wilayah itu selama hampir tiga pekan.

Blokade tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan jutaan warga mengalami kondisi buruk, termasuk kelaparan.

Dilansir dari BBC, Minggu (26/11/2017), pesawat pengangkut suplai medis juga telah mendarat di ibu kota Yaman, Sana'a, pada Sabtu lalu. Namun, kapal ini menjadi pengiriman bantuan makanan pertama yang diizinkan masuk.

Kapal PBB yang berisi ribuan ton makanan, tiba di pelabuhan Saleef. Kapal yang membawa 5.500 ton tepung gandum, sebelumnya bersandar di dermaga Hudaydah, selatan Saleef, di mana kota tersebut juga dikuasai oleh pemberontak Houthi.

Baca juga : Pesawat Bantuan Medis dan Obat-obatan Akhirnya Mendarat di Yaman

Direktur Program Pangan Dunia PBB, Stephen Anderson mengatakan, jumlah makanan diperkirakan cukup untuk kebutuhan 1,8 juta orang di utara Yaman selama sebulan.

Menurutnya, kapal PBB terpaksa menunggu hingga dua pekan untuk menantikan izin masuk ke pelabuhan.

"Ini merupakan perkembangan yang positif. Tapi bantuan kemanusiaan ini tidak akan memenuhi kebutuhan secara penuh masyarakat di utara Yaman," katanya.

Awal pekan ini, koalisi Saudi mengumumkan akan membuka kembali akses pelabuhan Hudaydah dan bandara Sana'a sehingga bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman.

Baca juga : Koalisi Pimpinan Arab Saudi Buka Wilayah Udara Yaman

Dilansir dari AFP, konflik berkepanjangan di Yaman telah membunuh 8.600 orang, sementara lebih dari 2.000 orang tewas karena wabah kolera.

Yaman sangat bergantung pada gandum impor untuk memenuhi kebutuhan pangan dasar. PBB menyebut, lebih dari 11 juta anak-anak dalam perang Yaman membutuhkan bantuan makanan.

Arab Saudi telah memblokade Yaman sejak 6 November 2017, setelah serangan misil menerjang wilayah Saudi.

Koalisi Saudi kemudian menutup seluruh area darat, laut, dan udara selama dua hari, setelah kelompok pemberontak Houthi di Yaman meluncurkan rudal ke ibu kota Saudi, Riyadh.

Namun, serangan itu berhasil digagalkan pasukan pertahanan Saudi sehingga Rudal tidak menghancurkan bandara internasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com