BEIJING, KOMPAS.com - China mendesak Amerika Serikat untuk mengeluarkan larangan kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk masuk ke wilayah negara adidaya itu.
Saat ini, Tsai Ing-wen sedang dalam perjalanan diplomatik ke tiga daerah di Pasifik yang menjadi sekutunya, yakni Tuvalu, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall.
Dalam perjalanannya, Tsai akan singgah di Honolulu dan Guam yang masuk dalam wilayah AS.
Hal tersebut menjadi perhatian China yang masih menganggap Taiwan sebagai provinsi yang tak patuh, dan tak layak untuk menjalin hubungan sebagai negara.
Baca juga: WN China dan Taiwan Pelaku Pemerasan Jalani Proses Hukum di Negaranya
China kerap menyebut isu Taiwan sebagai hal yang sensitif, terutama dalam hubungannya dengan AS.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya sempat membuat marah Beijing lantaran menerima telepon dari Tsai usai pemilihan presiden lalu.
Disampaikan Jurubicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang, China telah mengeluarkan pernyataan tegas yang meminta AS mematuhi kebijakan "satu China".
"Kami berharap AS tidak akan menerimanya (Presiden Taiwan Tsai Ing-wen) untuk singgah, yang akan memberi sinyal yang salah terhadap kemerdekaan Taiwan."
"AS harus mengambil tindakan tegas untuk menjaga keseluruhan hubungan AS-China, sekaligus perdamaian dan stabilitas di Selat China," ujar Geng.
Kabar ini diberitakan laman US News, Jumat (27/10/2017).
Baca juga: Taiwan Sulap Kereta Bawah Tanah Jadi Stadion Universiade 2017
Kedatangan Presiden Taiwan ke AS tersebut menjadi yang kedua dalam tahun ini.
Pada Januari lalu, dia singgah di Houston dan San Fransisco dalam perjalanan ke Amerika Latin untuk mengunjungi markas Twitter.
China menduga Tsai tengah berupaya mendorong pengakuan kemerdekaan Taiwan, yang sangat ditentang Beijing.
Walaupun, Tsai menyebut tetap ingin menjaga hubungan baik dengan China, sembari tetap mempertahankan demokrasi dan keamanan Taiwan.
China terus menekan Taiwan dan perlahan berupaya memutus hubungan diplomatiknya dengan sejumlah negara sekutu Taiwan yang tersisa.
Hanya 20 negara yang hingga kini masih mempertahankan hubungan dengan Taiwan, mayoritas adalah negara kecil di Amerika Tengah, di Kepulauan Karibia dan Pasifik.
AS sebenarnya tak memiliki hubungan formal dengan Taiwan, namun terikat oleh undang-undang untuk membantu Taiwan mempertahankan diri.
Selain itu, AS menjadi sumber utama persenjataan Taiwan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.