Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banglades Larang 3 Badan Amal Bantu Pengungsi Rohingya, Ada Apa?

Kompas.com - 12/10/2017, 15:53 WIB

Kamp-kamp tersebut menampung sekitar 300.000 orang Rohingya, belum termasuk mereka yang bergabung dalam gelombang pengungsian terakhir. 

Sebelum itu, hanya empat badan amal internasional - termasuk Doctors With Borders (MSF) dan Action Against Hunger (ACF), yang diizinkan beroperasi di distrik perbatasan itu.

Khaled mengatakan, Muslim Aid juga telah dilarang bekerja di kamp-kamp pengungsian pada tahun 2012.

Di masa itu, puluhan ribu Muslim Rohingya melarikan diri dari sebuah gelombang kekerasan di Myanmar.

Baca: Sambil Video Call dengan Suami, Model Banglades Gantung Diri

Pihak berwenang Banglades enggan untuk mendiskusikan alasan mereka membatasi akses kelompok tersebut.

Namun yang pasti, ketakutan yang utama adalah kemarahan di antara orang-orang Rohingya berpotensi dimanfaatkan oleh jaringan radikal.

Selama ini, Banglades bertempur mengatasi gerakan kelompok radikal di dalam negeri.

Misalnya, pembunuhan brutal terhadap para blogger progresif, aktivis sekuler, dan orang asing, terjadi dalam beberapa tahun terakhir di negeri itu.

Bahkan, badan amal yang diberi "lampu hijau" bulan lalu hanya bisa bekerja selama dua bulan.

Setelah itu, mereka harus membatasi kegiatan penyediaan sarana kesehatan, sanitasi, dan tempat tinggal bagi warga Rohingya.

Baca: 3 Warga Rohingya Ditangkap Bawa 800.000 Pil Meth ke Banglades

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com