LAS VEGAS, KOMPAS.com – Para detektif yang bertugas menyelidiki kasus pembantaian massal pada konser musik di Las Vegas, AS, menemukan fakta baru yang membingungkan.
Setidaknya ada dua hal, yang menunjukkan si pembunuh mungkin saja tidak sendirian di kamar hotelnya, seperti dilaporkan Daily Mirror, Jumat (6/10/2017).
Padahal, polisi telah mengatakan, mereka “sangat percaya diri” bahwa Stephen Paddock (64), sang pembantai, tak memiliki kaki tangan saat membunuh 59 orang itu pada Minggu (1/10/2017) malam.
Penembakan yang dilakukan secara membabibuta oleh Paddock itu merupakan serangan bersenjata yang paling mematikan dalam AS. Selain membawa korban jiwa, 527 orang juga terluka.
Namun, penyidik kini tergganggu oleh dua misteri yang membingungkan, yakni charger ponsel dan kartu kunci kamar di lantai 32 hotel Mandalay Bay, Las Vegas, tempat Paddock menginap.
Baca: Polisi Berasumsi Ada yang Bantu Stephen Paddock
Terkait dengan charger ponsel, NBC News melaporkan, telepon dan dugaan terkait charger telah terkonfirmasi milik pembunuh.
Polisi sebenarnya masih bingung karena alat tersebut pada mulanya memang tidak tampak sebagai milik Paddock.
Juga ada penemuan lain yang membingungkan. Menurut catatan hotel, salah satu kartu akses kamar telah digunakan untuk masuk ke kamar Paddock, setelah satu lainnya tertinggal di dalam mobilnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.