Tindakan serupa dilakukan di daerah Belgia berbahasa Belanda.
"Tidak diragukan lagi, perusahaan di balik kampanye agresif dan tercela ini terlibat dalam pelacuran para mahasiswi," kata Bianca Debaets, Menteri Kesetaraan di wilayah Brussel.
Dia mengecam foto yang digunakan dalam kampanye itu sebagai poster yang seksis dan merendahkan martabat.
Pihak berwenang di kota Louvain menekankan bahwa kampanye iklan itu tidak diterima di sana, sebut media Belgia.
Awal bulan ini, ombudsman konsumen Norwegia mengatakan bahwa kampanye di berbagai poster, Facebook dan YouTube harus dibatalkan atau segera diubah karena melanggar peraturan periklanan mengenai diskriminasi seksual.
Vedal berpendapat saat itu, kampanye tersebut tidak melanggar hukum karena ditujukan pada pria dan perempuan.
Undang-undang tersebut menyatakan bahwa iklan itu tidak "mengeksploitasi tubuh salah satu jenis kelamin atau menyampaikan penilaian ofensif atau penghinaan terhadap perempuan atau pria"
Baca: Alasan Mereka "Memburu" Pria Tua dan Kaya Raya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.