Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Jatuhkan "Sanksi Paling Keras Sepanjang Satu Generasi" untuk Korut

Kompas.com - 06/08/2017, 13:29 WIB

Duta Besar China, Liu Jieyi, mengatakan bahwa resolusi tersebut menunjukkan bahwa dunia "bersatu dalam sikapnya mengenai nuklir di semenanjung Korea".

Baca: Korea Utara Kembali Luncurkan Misil Balistik

Dia menyambut baik pernyataan Menlu AS sebelumnya bahwa AS tidak bermaksud mengupayakan perubahan rezim atau memprioritaskan penyatuan kembali Korea.

Tapi -bersama duta besar Rusia- dia mengecam penempatan sistem rudal THAAD di Korsel, dan menyerukan agar hal itu dihentikan.

Pertemuan Utara-Selatan?

Uji coba rudal dan senjata nuklir negara yang dikucilkan dunia itu dikecam oleh negara-negara tetangga di wilayah tersebut.

Namun Korsel mengatakan bahwa pihaknya mungkin akan mengadakan pembicaraan langsung dengan Korut dalam sebuah pertemuan regional akhir pekan ini.

Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha mengatakan bahwa dia bersedia untuk berbicara dengan mitranya dari Pyongyang, jika muncul kesempatan 'secara alami.'

Para menteri luar negeri dari Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) bertemu di Manila Filipina, akhir pekan ini.

Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan 'ada kemungkinan' Kang Kyung akan bertemu dengan mitranya dari Korut,  Ri Yong Ho di sela-sela forum tersebut.

"Jika ada kesempatan yang munvul secara alami, kami harus berbicara," kata Kang.

Baca: Trump: Kesabaran Kami Menghadapi Korea Utara Sudah Habis

"Saya ingin menyampaikan keinginan kami kepada Korut untuk menghentikan provokasinya dan menanggapi secara positif ajakan khusus baru-baru ini (untuk melangsungkan pembicaraan) yang bertujuan untuk membangun sebuah perdamaian."

Sekretaris Negara AS Rex Tillerson juga akan menghadiri perundingan akhir pekan ini, yang dijadwalkan akan menjadikan program nuklir Korut sebagai topik utama.

Saat pertemuan dimulai, anggota-anggota ASEAN mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang mengatakan bahwa mereka memiliki 'keprihatinan yang mendalam' atas tindakan Korut, yang 'secara serius mengancam perdamaian.'

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com