TIJUANA, KOMPAS.com - Dinding perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko tetap menjadi ambisi besar di benak Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Buktinya, saat bertemu Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman, Trump kembali menekankan kemauannya itu.
Diberitakan, dalam pertemuan pertama kali dengan Nieto sejak Trump resmi menduduki kursi di Gedung Putih, Presiden AS tetap menuntut Meksiko untuk ikut membayar proyek itu.
Baca: Protes Trump, Warga Meksiko Bikin Pagar Manusia 1,5 Km di Perbatasan
Rencana itu terus menggelinding hingga saat ini. Sebuah pergerakan yang mengkritisi kebijakan Trump tersebut pun digelar di sisi wilayah Meksiko.
Di tembok sisi Tijuana, yang membatasi wilayah itu dengan San Diego, California, seniman Meksiko Enrique Chiu, menjadikan bidang yang sudah ada sebagai "kanvas"-nya.
Tak main-main, Chiu berusaha untuk menorehkan namanya di buku Guinness World Records untuk lukisan terpanjang di dunia.
Seperti diberitakan AFP, proyek yang telah dimulai sejak sekitar bulan Desember 2016 lalu tersebut, dinamai "Mural Persaudaraan".
Lukisan itu kini sudah hampir dua kilometer panjangnya.
Namun, "kanvas" Chiu bisa menjadi jauh lebih besar dan panjang, jika Presiden Trump jadi membangun dinding bakal membentang sepanjang 1.600 kilometer.
Pemegang rekor dunia untuk mural luar ruang saat ini berasal dari negara bagian Colorado di AS, dengan mural berukuran panjang 3,2 kilometer dan tinggi lebih dari 17 meter.
Chiu tidak sendiri dalam mengerjakan proyek quixotic-nya ini.
Sekitar 2.000 penduduk di wilayah perbatasan telah berkontribusi dalam proyek tersebut.
Warga bisa melukis gambar, memberi kata-kata, atau hanya sekadar meninggalkan jejak tangan di dinding atau pun pagar yang berdiri membatasi kedua negara.
"Ini adalah proyek yang berusaha menciptakan hubungan antara seni dan masyarakat," kata Chiu.