Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tiguidanke Camara, Mantan Model yang Terjun ke "Lumpur Tambang"

Kompas.com - 05/07/2017, 13:33 WIB

GUINGOUINE, KOMPAS.com - Meninggalkan gemerlap gaun mewah dan sepatu "hi-heels", mantan model Tiguidanke Camara terjun ke dunia tambang dan berkubang dengan lumpur.

Wanita kulit hitam ini menjadi perempuan pemilik tambang pertama di Afrika Barat.

Di hutan kecil di pinggiran sebuah desa di Guingouine, di sebelah barat Pantai Gading, Camara menjalankan sebuah tim yang terdiri dari 10 ahli geologi dan juga buruh.

Mereka memeriksa kandungan emas di kawasan itu.

Tak segan, Camara mengenakan sepatu bot dan helm proyek untuk terjun ke dalam kolam lumpur yang kotor, lalu membantu mengambil sampel laboratorium.

"Ketika saya menjadi model, saya memamerkan perhiasan-perhiasan itu." kata perempuan yang terlihat lebih muda dari usianya yang sudah menginjak 40 tahun.

Camara terlihat tak terganggu dengan sekumpulan serangga yang mengganggu di atas kulitnya.  

Baca: Passion Itu Bukan Agama

Camara mengaku, dunia model dengan perhiasan yang berkilau telah membangkitkan rasa ingin tahunya.

"Saya mulai bertanya kepada diri sendiri, bagaimana jika pria atau wanita Afrika menangani bisnis di sektor pertambangan?" kata dia seperti dikutip AFP, Rabu (5/7/2017).

"Saya adalah jawaban untuk pertanyaan itu," sambungnya.

Nama Camara muncul di antara 50 nama pebisnis wanita paling berpengaruh di Afrika, seperti dirilis mingguan Perancis, Jeune Afrique.

Tahun lalu, Camara bersama sejumlah wanita lain mendirikan sebuah asosiasi perempuan untuk Jaringan Pertambangan Pantai Gading.

Sejak itu pula, selain dikenal sebagai mantan model, sosok Camara juga semakin dipandang sebagai panutan bagi kaum perempuan setempat.  

Perjuangan

Camara harus merogoh uang tabungan yang dikumpulkannya semasa menjadi model untuk pakaian dan perhiasan berskala internasional.

Tabungan itu dia pakai demi membangun mimpinya meluncurkan Tigui Mining Group pada tahun 2010.

Dia pun mendapatkan dua lisensi untuk eksplorasi emas di tanah airnya.

Baca: Ini Langkah Memilih Profesi Paling Pas Sesuai Passion Anda

Kemudian tahun lalu, Camara menindaklanjuti upayanya dengan mendapatkan konsesi pertambangan untuk mencari emas di Pantai Gading.

"Kini, saya adalah pemilik sebuah perusahaan pertambangan yang merupakan milik saya 100 persen," kata dia.

Dia menyebut, di Afrika Selatan memang ada bos perempuan yang menjalankan usaha pertambangan, namun berbentuk kemitraan.  

Kini, di Guingouine, penduduk mulai memimpikan perubahan besar yang bisa menguntungkan desa jika tambang tersebut terbukti kaya emas.

"Guingouine berarti kebahagiaan (dalam bahasa lokal Yacouba), tapi kami kekurangan segalanya," kata Kepala Desa Alphonse Doh.

"Sekolah enam kelas adalah gudang tanpa listrik. Wanita hamil yang hendak melahirkan harus dibawa dengan gerobak sejauh 10 kilometer ke puskesmas terdekat," ungkap Doh.

Terlepas dari potensi keuntungan ekonomi, Doh pun berharap Camara dapat menjadi teladan sukses di wilayah yang lebih dari 80 persen anak perempuannya buta huruf.

Masa depan

Di Pantai Gading, sektor pertambangan, yang didominasi oleh produksi mangan dan emas, telah berkembang selama satu dekade terakhir.

Aktivitas pertambangan itu menyumbang lima persen dari produk domestik bruto negara, yang juga memiliki berlian, besi, nikel, bauksit, dan tembaga.

Kendati demikian, kaum perempuan kurang terwakili di pertambangan Pantai Gading.

Baca: Lebih Bahagia karena Berani Jalani Passion

Tercatat, hanya ada 112 kaum wanita dari sekitar 6.000 pekerjaan yang terlibat langsung di sektor ini.

Sementara di sektor sekunder pun hanya ada sekitar 400 wanita dari 30.000 pekerjaan terkait.

Kini, Asosiasi yang didirikan Camara mengumpulkan sumber daya profesional wanita dari beragam latar belakang.

Baik ahli geologi, penggerak kendaraan industri berat, pengacara, maupun spesialis lingkungan.

"Kegiatan penambangan adalah sektor pertumbuhan masa depan yang akan menarik banyak wanita," kata Christine Logbo-Kossi.

Christine adalah Direktur Kelompok Tambang Profesional di Pantai Gading, satu-satunya organisasi pengusaha di industri ini, yang didirikan pada tahun 2008.

"Jika saya berkembang di sektor pertambangan, itu karena saya mendapat keuntungan dari sambutan yang diberikan pria kepada saya," kata Camara lagi.

Ditanya apa syarat yang paling membantu wanita sukses dalam bisnis ini, dia cepat menjawab: "passion."

Baca: Menemukan Passion Tanpa Resign

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com