Baca: Larangan Perjalanan AS bagi Enam Negara Muslim Mulai Diterapkan
Kini para pelajar itu tetap menyelesaikan robot mereka meski visa sudah ditolak sambil berharap keputusan penolakan itu akan dicabut.
Moral anak-anak ini sedikit terangkat ketika Dubes AS untuk Gambia C Patrisia Alsup mengunjungi bengkel pembuatan robot ini bulan lalu.
"Dia (Dubes Alsup) memberi kami harapan agar tak menyerah. Dia mengatakan akan memberi kami dukungan," kata Khadijatou Gassam (17), juru bicara tim robotik ini.
Kedutaan besar AS di Banjul saat dihubungi Al Jazeera tak mau berkomentar soal masalah kekonsuleran.
Juru bicara Biro Urusan Konsuler Kemenlu AS, Kevin Brosnahan juga enggan berkomentar dengan alasan dia tak bisa membahas kasus-kasus visa individual.