Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Siber Pemicu Krisis Qatar Ada Sejak April, Siapa Pelakunya?

Kompas.com - 08/06/2017, 16:46 WIB

DOHA, KOMPAS.com - Aparat penyidik Qatar mengungkapkan, seragan siber berbentuk penayangan berita palsu di kantor berita negeri itu, teridentifikasi pertama kali terjadi pada bulan April 2017.

Selanjutnya, aksi peretasan itu terus memuncak, dengan eksploitasi berita palsu hingga memicu krisis diplomasi Qatar dengan negara-negara teluk pada bulan lalu.  

Baca: Simaklah, 10 Pemicu Krisis Diplomatik di Qatar

"Tim investigasi mengkonfirmasi bahwa hack tersebut dilakukan dengan menggunakan metode teknologi inovatif, yang memanfaatkan celah elektronik di situs kantor berita Qatar."

"Berkas yang diretas telah dipasang pada bulan April lalu, yang kemudian dieksploitasi dalam publikasi berita palsu tersebut pada tanggal 24 Mei 2017, pukul 12.13."

Demikian penjelasan yang tertuang dalam sebuah laporan awal yang dipublikasikan Rabu malam (7/6/2017), seperti dikutip AFP.

Namun, para penyelidik tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas peretasan tersebut.

CNN sebelumnya melaporkan, pejabat AS meyakini peretas Rusia berada di balik penanaman berita palsu tersebut.

Baca: Pejabat AS Sebut Peretas Rusia Serang Qatar, Picu Krisis Diplomatik

Moskwa menolak tuduhan tersebut pada hari Rabu.

"Ini adalah klaim basi dan seperti sebelumnya, tidak ada bukti," kata Andrei Krutskikh, penasihat Kremlin tentang keamanan siber.

Diberitakan AFP, dalam laporan tersebut diungkap, Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat membantu upaya penyelidikan atas serangan siber ini.

Berita palsu

Berita palsu yang diunggah kantor berita pemerintah tersebut adalah seputar Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani mengenai isu Israel, Iran, dan kelompok Islam Palestina Hamas.

Informasi itulah yang kemudian menjadi salah satu dasar oleh Arab Saudi dan sekutu-sekutunya, hingga pada Senin kemarin memutuskan hubungan diplomatik dengan negara itu.

Baca: 7 Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik, Ada Apa dengan Qatar?

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain memberi warga Qatar 14 hari untuk meninggalkan negara mereka.

Kemudian, keempat negara itu pun menutup wilayah udara mereka bagi semua penerbangan Qatar.

Bahkan, Arab Saudi juga menutup perbatasan darat dengan Qatar.

Baca: Saudi Tutup Perbatasan Darat, Warga Qatar Borong Bahan Makanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com