Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Kebersamaan dan Perdamaian Indonesia dari Australia

Kompas.com - 18/05/2017, 16:59 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian di New South Wales, Australia, Rabu (17/5/2017), memberikan peringatan usai aksi yang diikuti sekitar 2.000 warga Indonesia diaspora di Botanical Garden, Sydney, Minggu (14/05/2017).

Peringatan dikeluarkan berkaitan soal izin penyelenggaraan acara terorganisir.

Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas kepada gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dijatuhi hukuman penjara dua tahun karena dianggap sudah menistakan kitab suci umat Islam.

Peringatan dari kepolisian Australia diakui oleh Dr Yayan GH Mulyana, selaku Konsul Jenderal RI untuk negara bagian New South Wales, Queensland, dan Australia Selatan.

Baca: Aksi Bela Ahok dan Dukung Jokowi Muncul di Belasan Negara

"Pihak kepolisian menghubungi kami kemarin sore (Rabu, 17/05/2017) yang meminta saya untuk memperingatkan dan memastikan bahwa warga Indonesia di Australia selalu mengikuti aturan dan tidak melanggar hukum soal penyelenggaraan acara yang terorganisir," jelas Yayan kepada Erwin Renaldi dari ABC.

"Siapapun di Australia dapat menyampaikan pendapat, ini bagian dari freedom of speech," tambahnya. "[Tapi] suatu aksi apapun yang sifatnya kolektif harus minta izin kepada pihak berwenang, dalam hal ini polisi."

Yayan menjelaskan izin biasanya akan diberikan sepanjang tidak menganggu ketertiban umum.

Sementara itu, Didi Setyawan, koordinator Aksi Solidaritas Untuk Ahok di Sydney sudah mengetahui jika kepolisian Australia menganggap pihak penyelenggara melanggar hukum.

"Walaupun kita semua tahu acara kemarin adalah acara spontanitas, [ada] dua ribu orang. Jauh meleset dari perkiraan kami dua ratusan orang," kata Didi kepada Sastra Wijaya dari ABC.

Baca: “Jaringan Ahok-Djarot Internasional” Terus Berkarya untuk Indonesia

"Tetapi tetap saya mengambil penuh setiap tanggung jawab yg timbul dari aksi tersebut. Saya menghimbau untuk kita sama-sama membantu beliau untuk menciptakan menciptakan suasana yang penuh dengan kedamaian."

Lima pesan

Kamis siang (18/05/2017), KJRI Sydney menyampaikan lima pesan kebersamaan yang ditujukan tidak hanya warga negara Indonesia di Sydney, Australia, tapi dimana pun berada, seperti yang diutarakan Yayan. Pesan kebersamaan ini diunggah KJRI Sydney di halaman Facebooknya.

Yayan menjelaskan apa yang sudah disampaikan dari pihak kepolisian Australia juga tertuang dalam pesan kebersamaan ini.

"Di poin kelima kami menyampaikan agar kita menghormati aturan, ketentuan, dan hukum dimana kita berada [Australia] dan mari menjadi warga yang taat pada hukum di bumi Australia ini," tegasnya.

Baca: "Bebas, Bebaskan Ahok, Bebaskan Ahok Sekarang Juga..."

KJRI Sydney mengeluarkan pesan kebersamaan agar warga Indonesia tetap ingat bahwa semua adalah bersaudara.

"Tujuannya karena kami ingin agar warga Indonesia selalu bersama, apalagi mereka yang berada di negara orang lain, siapa lagi yang akan menjadi saudara kita, kalau bukan sesama orang Indonesia?" ujar Yayan.

Yayan berharap warga Indonesia dapat menjadi contoh dan komunitas teladan dalam hal keberagaman budaya.

"Yang tak kalah penting adalah poin ketiga, mari kita menjaga diri dari niatan, ucapan, dan perbuatan yang tidak pantas dan menyakiti bahkan berpotensi menimbulkan perpecahan, baik secara langsung atau melalui media sosial," kata Yayan.

ABC telah mengamati adanya perselisihan diantara komunitas warga Indonesia di Sydney melalui salah satu grup yang ada di Facebook.

Baca: "Indonesia Raya” dan “Rayuan Pulau Kelapa” Bergema di Atlanta

Perselisihan terjadi setelah salah satu warga Indonesia dianggap mengeluarkan pernyataan yang kasar pada pendukung Ahok.

Menanggapi ramainya 'perang adu komentar' soal masalah tersebut, Didi sebagai salah satu moderator grup tersebut mengajak agar warga menjaga toleransi.

"Mari kita sama-sama berusaha untuk berkata-kata dengan baik penuh toleransi. Mari kita semua belajar, termasuk saya, untuk menjadi lebih baik lagi sebagai seorang manusia yang saling menghargai dan sebagai warga negara Indonesia di Australia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com