Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Analia, Wanita Transgender Pertama yang Jadi Kepala Polisi...

Kompas.com - 12/05/2017, 15:32 WIB

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Analia Pasantino bertugas di Kepolisian Federal Argentina sebagai seorang pria selama 20 tahun.

Setelah itu, dia memutuskan mengubah identitas seksualnya menjadi wanita transgender. Akibatnya, Analia pun dipaksa mengundurkan diri dari institusi Kepolisian Argentina. 

Namun, segala pengalaman getir itu telah berlalu. Dia kini bisa kembali tersenyum karena bisa mengenakan seragam polisi lagi, bahkan dengan jabatan "kepala".

Hampir satu dekade berlalu ketika muncul laporan psikiatrik tentang diri Analia.

Di dalam laporan itu disebutkan, Analia mengidap penyakit yang "tidak dapat didamaikan". Akibatnya, dia dinyatakan tak layak untuk menjalankan tugas sebagai polisi.

Namun, pada minggu ini, seperti diberitakan Associated Press, Jumat (12/5/2017), Analia kembali ke kantor polisi, dan diangkat sebagai Wakil Komisaris Polisi di Departemen Komunikasi Yudisial.

"Ini adalah tonggak sejarah," kata Analia (49) dalam wawancara khusus di Buenos Aires.

"Saya adalah kepala polisi transgender pertama di Amerika Latin. Ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penting untuk menunjukkan Amerika Latin dan dunia bahwa kita adalah institusi terbuka."

Argentina telah menjadi pemimpin dunia dalam hal hak transgender. Tahun 2012, negeri itu memberikan kebebasan kepada satiap orang untuk mengubah identitas gender dan fisik mereka, jika mereka mau. 

Hal tersebut dapat dilakukan dengan melewati prosedur peradilan, psikiatri, dan medis.

Bahkan, Pemerintah Argentina juga melegalkan pernikahan gay di tahun 2010.

"Dunia telah berubah," kata Analia.

"Anda bisa menjalani kehidupan identitas gender dan tidak lagi perlu menjalani kehidupan ganda."

Analia mengaku berjuang dengan dualitas ini jauh sebelum berlakunya hukum identitas gender.

Dia bergabung dengan kepolisian sebagai seorang pria pada tahun 1988, dan menjadi perwira, dan menjabat sebagai juru bicara polisi yang dihormati.

Selanjutnya, dia pernah menjadi pemimpin tim anti-narkotika.

Namun di rumah, dia hidup sebagai wanita.

Sepanjang masa transisi ini, dia selalu mendapat dukungan penuh kasih dari istrinya, Silvia Mauro.

Ketika Analia mulai berpakaian rok dan sepatu hak tinggi, pasangan itu keluar pada malam hari melalui pintu garasi agar tidak terlihat oleh tetangga.

Mereka berkeliling Buenos Aires, meski awalnya Analia tidak memiliki keberanian untuk keluar dari mobil.

"Saat yang menentukan datang ketika istri saya akhirnya mengatakan kepada saya: 'entah kamu melangkah keluar atau kamu tidak akan pernah meninggalkan rumah seperti ini lagi. Saya telah bertahan dengan kamu selama tiga jam bersiap-siap, dan mengenakan make-up'."

Analia dan Mauro adalah pasangan kekasih sejak mereka menjadi murid di sekolah menengah, dan telah menjadi pasangan selama 31 tahun.

Bersama-sama, mereka bertempur melawan birokrasi yang pada awalnya menghalangi mereka mengubah nama laki-laki Analia pada surat nikah, dan mendapatkan gelar hukum mereka.

Analia, yang memiliki rambut pirang panjang bahu, tetap memakai cincin pertunangan yang sama dengan yang dulu dia kenakan sebagai pria sejak dulu.

"Dia telah mendukung saya dengan segalanya," kata analia tentang Mauro, yang juga seorang pengacara.

"Dia telah menjadi pilar dukungan saya," cetus Analia.

Baca: Jadi Transgender, Pria Pemerkosa Pindah ke Sel Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com