Pada Januari lalu, krisis energi listrik memicu aksi unjuk rasa terhadap pemerintah Hamas, sebuah hal yang sangat jarang terjadi di Jalur Gaza.
Sebenarnya, pemerintah Israel sudah menyetujui pembangunan jaringan listrik bertegangan tinggi untuk mengoperasikan pusat desalinasi air laut.
Baca: Setelah 20 Tahun, Bioskop Hadir Kembali di Jalur Gaza
Selain itu, Israel juga merencanakan pembangunan jalur pipa gas untuk bahan bakar pembangkit listrik di Jalur Gaza.
Namun, kedua rencana itu belum terlaksana dan butuh waktu beberapa tahun untuk menyelesaikan pembangunannya.
Masalah energi listrik hanyalah satu dari sederet masalah yang dihadapi Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Masalah lain adalah 96 persen air yang dikonsumsi rakyat Jalur Gaza tidak sehat dan 46 persen warga Jalur Gaza berstatus pengangguran.