Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Yuri Gagarin, Manusia Pertama di Orbit Bumi

Kompas.com - 12/04/2017, 11:17 WIB

KOMPAS.com - Salah satu prestasi terbesar peradaban umat manusia adalah penjelajahan ke luar angkasa.

Setidaknya impian manusia untuk menjelajah alam semesta sudah muncul dalam novel From the Earth to the Moon karya Jules Verne pada 1865 atau salah satu edisi komik petualangan Tintin.

Namun baru pada 12 April 1961, manusia benar-benar bisa terbang ke angkasa luar dan menyaksikan bulatnya Bumi dengan mata kepala sendiri

Dan manusia yang beruntung menjadi pionir ke angkasa luar adalah kosmonot Uni Soviet, Yuri Gagarin dengan menggunakan wahana Vostok 1.

Dalam penerbangan itu, kosmonot berusia 27 tahun tersebut berada di dalam kapsulnya selama 89 menit.

Vostok 1 mengorbit Bumi dengan ketinggian sekitar 300 kilometer dan sepenuhnya dikendalikan dengan sistem otomatis dari Bumi.

Satu-satunya pernyataan Gagarin dalam misinya selama 1 jam 48 menit itu adalah: "Penerbangan berjalan normal, saya baik-baik saja."

Setelah kesuksesan misi itu, Gagarin yang sebelumnya hanya seorang pilot penguji dan teknisi itu, langsung menjadi selebriti internasional.

Dia mendapatkan penghargaan Order of Lenin dan mendapatkan gelar pahlawan Uni Soviet.

Banyak monumen dibangun di seluruh Uni Soviet dan banyak nama jalan diganti dengan menggunakan namanya.

Kesuksesan Uni Soviet mengirimkan manusia untuk pertama kali ke orbit Bumi merupakan pukulan telak bagi Amerika Serikat yang merencanakan misi serupa pada Mei 1961.

Amerika Serikat baru bisa "menutupi rasa malu" pada Februari 1962 setelah astronot John Glenn tiga kali mengorbit Bumi dengan menggunakan wahana Frienship 7.

Namun, saat itu Uni Soviet sudah membuat lompatan baru dalam "perlombaan" ini ketika pada Agustus 1961 kosmonot German Titov mengorbit Bumi dalam Vostok 2.

Bahkan dengan menggunakan Vostok 2, Titov bisa 17 kali mengorbit Bumi dan menghabiskan waktu 25 jam di luar angkasa.

Untuk tim propaganda Soviet, kemampuan negara itu mengirimkan manusia ke luar angkasa adalah bukti supremasi komunisme atas kapitalisme.

Bagi mereka yang bekerja dalam proyek Vostok dan proyek yang lebih awal, Sputnik, keberhasilan itu adalah murni karya satu orang yaitu Sergei Pavlovich Korolev.

Akibat masa lalunya yang kontroversial, nama Korolev tak dikenal dunia Barat kecuali warga Uni Soviet. Namanya baru terdengar setelah dia meninggal dunia pada 1966.

Lahir di Ukraina pada 1906, Korolev adalah bagian dari tim ilmuwan yang meluncurkan roket berbahan bakar pertama Uni Soviet pada 1933.

Pada 1938, sponsor Korolev menjadi korban pembersihan rezim Stalin. Alhasil, dia dan sejumlah koleganya juga ikut diadili.

Setelah terbukti melakukan pengkhianatan dan sabotase, Korolev dihukum kerja paksa selama 10 tahun.

Namun, karena pemerintah Soviet khawatir dengan kemajuan teknologi roket Jerman, Korolev dibebaskan setelah hanya satu tahun menjalani hukumannya.

Pada 1945, Korolev dikirim ke Jerman untuk mempelajari teknologi roket V-2 yang pernah digunakan Nazi untuk menghancurkan Inggris.

Saat itu, AS berhasil "mengamankan" perancang roket itu, Wernher von Braun yang kemudian menjadi kepala program angkasa luar AS.

Namun, Uni Soviet mendapatkan banyak sumber daya terkait teknologi itu, termasuk sejumlah roket, fasilitas peluncuran, cetak biru, dan sejumlah teknisi V-2 asal Jerman.

Dengan menggunakan teknologi Jerman digabung dengan talenta-talenta dalam negeri, pada 1954 Korolev sukses membangun sebuah roket yang mampu mengangkut hulu ledak nuklir seberat lima ton.

Dan pada 1957, Uni Soviet sukses melakukan peluncuran misil balistik antarbenuanya yang pertama.

Di tahun yang sama, Korolev merencanakan untuk meluncurkan roket ke angkasa luar dan usulan itu disetujui pemerintah Uni Soviet.

Dan pada 4 Oktober 1947, Sputnik 1 diluncurkan ke orbit Bumi . Kesuksesan ini menjadi kemenangan pertama Soviet dalam lomba menaklukkan angkasa luar.

Hasil lainya, Korolev yang secara teknis masih berstatus tahanan, mendapatkan rehabilitasi dan namanya dibersihkan.

Di bawah Korolev, program angkasa luar Uni Soviet terus melakukan lompatan-lompatan dan terus menjadi yang pertama dalam urusan ini.

Uni Soviet menjadi yang pertama mengirim hewan ke antariksa, pria pertama, perempuan pertama, pertama kali mengirim tiga kosmonot sekaligus, kosmonot pertama yang berjalan di angkasa luar, pertama kali mengorbit bulan, dan venus.

Selama masa kejayaan ini, nama Korolev tetap disembunyikan dan hanya dikenal sebagai sang "perancang utama".

Sayangnya, impian Korolev mengirimkan kosmonot Soviet ke Bulan berakhir dengan kegagalan.

Sebab, program ini hanya mendapatkan biaya sepersepuluh dari pembiayaan program Apollo AS yang akhirnya sukses mendaratkan manusia di Bulan.

Korolev meninggal dunia pada 1966 dan setelah itu barulah identitasnya dibuka ke seluruh dunia.

Dia dimakamkan di dalam tembok Kremlin sebagai pahlawan Uni Soviet. Yuri Gagarin yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1968 juga dimakamkan di dalam tembok Kremlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com