Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Sudah Diketahui tentang Penembakan di Bandara Orly Paris?

Kompas.com - 20/03/2017, 10:48 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pria yang pernah diperiksa polisi karena kaitannya dengan kelompok-kelompok radikal tewas ditembak di bandara Orly, Paris, Sabtu (18/3/2017).

Pria itu ditembak setelah menyerang dan merebut senapan milik seorang personel militer yang sedang berjaga di bandara.

Kini para penyidik tengah mencoba untuk memastikan apakah Ziyed Ben Belgacem (39) berencana menyerang bandara terbesar kedua di Paris atau serangan itu merupakan spontanitas belaka.

Tersangka

Ziyed Ben Belgacem, warga Perancis keturunan Tunisia, namanya sudah masuk daftar pengawasan polisi dan intelijen,

Dia pernah diperiksa terkait kelompok-kelompok radikal dan dipenjara pada 2001 karena terlibat perampokan bersenjata.

Setelah bebas, Belgacem kembali dipenjara pada 2009, kali ini dalam kasus penjualan obat-obatan terlarang.

Jaksa Francois Mollins mengatakan, saat dipenjara pada 2011 dan 2012, dia sudah menunjukkan tanda-tanda teradikalisasi.

Alkohol dan narkoba

Ayah Belgacem pada Minggu (19/3/2017) bersikukuh putranya bukanlah seorang teroris. Perbuatannya lebih karena pengaruh alkohol dan narkotika.

Seorang sumber kehakiman membenarkan hasil tes menunjukkan adanya kadar alkohol sebesar 0,93 gram per liter di dalam darah Belgacem.

Selain itu, hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya kadar ganja dan kokain.

Di kediaman Belgacem, di kawasan Garges-les-Gonesse, polisi menemukan sebilah golok dan beberapa gram kokain.

Para tetangga Belgacem mengatakan, pria itu jarang bergaul dan cenderung menutup diri.

Bagaimana serangan terungkap

Setelah menghabiskan Jumat malam di sebuah bar bersama sepupunya, Ben Belgacem kemudian dihentikan polisi saat menuju Garges-les-Gonesse pada pukul 06.55 waktu setempat.

Saat itu, dia mencabut pistolnya dan menembakkan ke arah para polisi. Tembakan Belgacem mengakibatkan seorang polisi luka ringan di bagian kepalanya.

Setelah kabur, Belgacem menghubungi kerabatnya dan mengatakan bahwa dia sudah melakukan hal yang sangat bodoh.

Dia kemudian kabur ke arah selatan dengan mencuri sebuah mobil di kawasan Vitry-sur-Seine, 10 kilometer dari bandara Orly.

Di Vitry, Belgacem menerobos masuk ke bar tempat dia "nongkrong" di malam sebelumnya, mengancam pengunjung, dan melepaskan tembakan yang untungnya tak mengenai siapapun.

Tak lama setelah pukul 08.22, Belgacem masuk ke terminal keberangkatan bandara Orly dan menyandera seorang prajurit perempuan.

Dengan menggunkan prajurit itu sebagai tameng, Belgacem mengarahkan revolver yang dibawanya ke pelipis sang prajurit.

Belgacem sempat bergulat dengan prajurit itu mencoba merebut senapan serbunya. Setelah beberapa kali mencoba, Belgacem sukses merebut senapan itu.

Prajurit perempuan itu kemudian berlutut dan saat itulah kedua rekannya menembak Belgacem. Dia mencoba menggunakan prajurit itu sebagai tameng lagi tetapi tembakan ketiga menewaskannya.

Jaksa Mollins mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 08.22 waktu setempat.

Polisi yang memeriksa ransel Belgacem menemukan satu kaleng bensin, revolver kaliber 9 mm, uang tunai 750 euro, dan beberapa benda lainnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com