"Tidak ada bukti yang mendukung tuduhan palsu ini," katanya.
Pemimpin veteran Uganda, Presiden Yoweri Museveni (72), mengalahkan saingannya Kizza Besigye dalam jajak pendapat terakhir pada Februari 2016. Museveni berkuasa selama lebih dari tiga dasawarsa.
Penentang menuduh pemerintah sengaja memicu kekerasan di wilayah itu sebagai pembalasan bagi warganya yang melakukan penolakan atas partai yang berkuasa, pemerintah menyangkal tuduhan itu.
Anggota parlemen Uganda mengajukan petisi kepada Pengadilan Kriminal Internasional yang berkedudukan di Den Haag, Belanda, untuk menyelidiki kasus kekerasan itu.
Salah satu anggota parlemen menuduh pasukan keamanan melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Opondo mengesampingkan penyelidikan internasional karena serangan itu menjadi subyek dari pengadilan kejahatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.