Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina dan Israel, Berseteru dalam Politik Berkawan dalam Bisnis

Kompas.com - 10/03/2017, 17:29 WIB

Sejak blokade diterapkan hanya 25 perusahaan yang mampu mengekspor produk mereka ke Israel dan Tepi Barat.

Ke-25 perusahaan itu hanya mengirimkan antara 30.000 hingga 40.000 buah kipah tiap bulan ke Israel.

Menurut Bank Dunia, blokade itu mengakibatkan jumlah ekspor Gaza menurun dan menghancurkan perekonomian kawasan berpenduduk dua juta jiwa itu.

Meski demikian, para pengusaha Gaza tetap berupaya bangkit, salah satunya adalah Hassan Shehadeh yang memiliki 50 orang karyawan. Dia mengatakan, sejak tahun lalu usahanya sudah tumbuh hingga 20 persen.

Pabriknya yang berada di kawasan Sheikh Ridwan, sebelah utara Gaza City, memproduksi celana jins meski minimnya listrik kerap mengganggu proses produksi.

Dalam kondisi serba terbatas itu, Shehadeh mengatakan, mampu mengekspor 5.000-10.000 potong celana jins ke Israel.

"Saya bisa saja memproduksi lebih banyak, tetapi masalah perbatasan membuat para pengusaha Israel khawatir dan itu menghambat pekerjaan kami," ujar Shehadeh.

Tujuan utama para pengusaha Gaza memang Israel, sebab untuk menjual produksi mereka di dalam negeri sangat sulit karena tingkat pengangguran yang mencapai 45 persen dari seluruh penduduk.

Selain itu, dua pertiga warga Gaza sangat menggantungkan hidup mereka kepada bantuan kemanusiaan internasional.

"Pasar lokal sangat lemah, sedangkan perdagangan dengan Israel sangat bagus. Kami memiliki kemampuan dan bisa mengekspor lebih banyak," tambah Shehadeh.

Sementara itu, Abdel Nasser Awad, seorang pejabat di kementerian ekonomi Gaza, menjual produk ke Israel tak terkait dengan masalah politik.

"Satu-satunya yang kami inginkan adalah meningkatkan perekonomian kami untuk memerangi pengangguran," ujar Awad.

Sedangkan Shehadeh menjelaskan masalah ini dengan lebih lugas.

"Politik dan bisnis bukan hal yang sama. Anda bisa bermusuhan dalam politik tetapi tidak dalam bisnis," dia menegaskan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com