Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lian Gouw, Novelis di San Mateo yang Tulis Perjuangan Tionghoa-Indonesia

Kompas.com - 15/02/2017, 18:40 WIB

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Lian Gouw sudah meninggalkan Indonesia lebih dari 35 tahun yang lalu.

Perempuan keturunan Tionghoa itu pun baru mulai kembali belajar bahasa Indonesia di tahun 2011.

“Waktu saya pulang tahun 2010, saya satu kata (Bahasa Indonesia) pun tidak mampu. Saya baru belajar mulai awal 2011,” kata Lian.

Lian kini kembali ke akarnya dengan menuliskan sebuah novel sejarah, berjudul “Only A Girl."
 
Di dalam novel itu, dia telah mampu menuturkan kisah hidupnya dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

“(Novel ini) melukiskan kedudukan perempuan, meskipun di mana juga, bangsa apa juga, dalam lingkungan keluarga,” kata Lian.

Lian selama lebih dari 35 tahun menetap di San Mateo, California.

“Only a Girl” mengisahkan perjuangan tiga generasi perempuan Tionghoa-Indonesia dalam mencari jati dirinya.

Novel ini berlatar belakang sejarah Indonesia dari tahun 1930 hingga 1952.

Mulai dari era depresi, perang dunia II, hingga pemberontakan kemerdekaan terhadap penjajahan Belanda, berbaur dengan konflik budaya.

Lian mengaku sudah senang membaca dan menulis sejak kecil. Saat masih tinggal di Bandung, dia pernah mendapatkan penghargaan menulis dari sekolah dan surat kabar setempat.

Liang mengaku menyesal tidak pernah mempelajari kebudayaan dan sejarah Indonesia, dengan benar. Padahal, dia sempat tinggal di Indonesia dan hidup di bawah penjajahan Belanda.

"Presiden Soekarno mengumumkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa kita. Dan, hanya itu bahasa yang diperbolehkan untuk dibicarakan, dan digunakan," kata dia.

"Buku-buku Belanda semua dibakar, disita dan dibakar, di situlah saya merasa, saya dibungkam," ungkap Lian.

"Tetapi sekarang, saya mengerti dan saya tahun yang lalu, saya pergi ke makam Bung Karno dan saya minta maaf,” ujar Lian lagi.

Sebagai bukti kecintaannya kepada dunia menulis dan Indonesia, Lian mendirikan Dalang Publishing.

Dalang Publishing telah menerjemahkan delapan novel Indonesia ke dalam Bahasa Inggris.

“Saya hanya menerbitkan tulisan sejarah dan kebudayaan. Kalau tidak ada kekaitan dengan sejarah dan kebudayaan, saya tidak akan menerbitkannya," ungkap dia.

Buku terbaru yang kini tengah digarap adalah “Dasamuka” karya seorang penulis dari Purworejo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com