Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Valentine, Mawar, dan Kokain dari Kolombia...

Kompas.com - 14/02/2017, 15:49 WIB

Ketika itu, Kongres Amerika Serikat meloloskan sebuah undang-undang yang menghapuskan kebijakan tarif atas barang-barang dari negara-negara produsen obat terlarang.

Langkah itu pun kemudian mendorong meningkatnya angka ekspor legal dari Kolombia.

Kini, upaya penjahat Kolombia untuk menyisipkan barang terlarang lewat pengiriman bunga ke AS menandakan betapa berkembangnya industri bunga itu.

Kolombia menempati posisi kedua di dunia, sebagai negara pengekspor bunga potong, setelah Belanda. Negara ini pun menjadi penyalur bunga potong paling besar bagi AS.

Masa-masa menjelang Valentine menjadi saat yang paling sibuk bagi para petani kembang di Kolombia.

Ada 130.000 orang yang bekerja di ratusan kebun bunga yang bekerja non-stop untuk pengiriman 500 juta batang mawar.

Sebagian besar bunga itu dikirimkan ke AS, dan tentu ada pula ke sejumlah negara lain di dunia. 

"Saat ini, tak ada satu pun mawar yang tersedia," kata Solano.

Walau demikian, dengan datangnya pesaing dari Kenya dan Ekuador, industri kembang di Kolombia tidak lantas bermegah diri dengan dominasinya sekarang.

Membersihkan kiriman bunga dari sisipan obat-obatan terlarang adalah langkah yang harus dilakukan untuk mempertahankan dominasi mereka sebagai pengekspor bunga potong teratas ke AS.

"Hal ini membutuhkan usaha yang luar biasa keras sebab jika negara penerima menemukan obat terlarang dalam kiriman kami, mereka bisa menghentikan impor dari Kolombia," sambung Solano.

"Jika hal itu terjadi, maka kami akan mengalami bencana," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com