Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Australia Jalan Kaki 30.000 Km dari Amerika Selatan ke Alaska

Kompas.com - 23/01/2017, 15:28 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Perjalanan 30.000 kilometer yang dilakuan seorang perempuan Australia bernama Lucy Barnard muncul saat ia melakukan perjalanan menyusuri dataran tinggi Patagonia, Amerika Selatan.

Saat itu, Lucy membawa buku karya petualang George Meegan "The Longest Walk" yang mendokumentasikan 41 juta langkahnya menyusuri Amerika Selatan hingga ujung Alaska.

"Saat membacanya, saya mulai bertanya-tanya apakah seorang perempuan pernah melakukannya. Jadi saya memutuskan untuk mencobanya," kata Lucy.

Beberapa tahun kemudian, Lucy baru berhenti dari pekerjaan kantorannya dan berangkat ke Ushuaia, kota resor di Argentina, untuk mulai perjalanan sejauh 30,000 km.

Perjalanan itu akan membawa mantan penasihat komunikasi asal Darwin ini melewati rute pedesaan di sepanjang jalan raya Pan American, di ujung Amerika Selatan, melintasi Amerika Tengah, sebelum berakhir di Barrow, kota paling utara di Alaska.

Petualangan dengan berjalan kaki ini akan memakan waktu sekitar tiga tahun.

Hingga saat ini, rute jalan kaki terpanjang yang dilalui Lucy mencakup pendakian 10 hari sejauh 150 kilometer.

"Jadi saya terlatih," kata dia sambil tertawa.

Meski tak pernah berjalan kaki jarak jauh sebelumnya, Lucy mengaku kondisin fisiknya cukup tangguh berkat kondisi di tempat tinggalnya.

"Ujung utara Australia benar-benar memiliki budaya luar ruang sehingga Anda terbiasa untuk berada di luar sepanjang waktu. Saat itulah saya mulai ingin melakukan ini dan tak bekerja dalam artian tradisional," ujarnya.

Demi perjalanannya ini, Lucy ‘menabung gila-gilaan’ selama beberapa tahun terakhir untuk mendanai petualangannya ini.

Selain itu dia mendapatkan sponsor tambahan dari beberapa produk perlengkapan luar ruang dan dari perusahaan keamanan global.

"Ada beberapa daerah yang tak cukup aman dan saya harus menyewa penjaga untuk melewatinya," ujar Lucy.

"Ketika perusahaan keamanan mendukung aksi saya, beban berat dalam soal kekhawatiran mengenai visa hingga kerusuhan politik hingga apa yang harus saya lakukan jika ular menggigit saya, terlepas," tambah dia.

Lucy juga telah mendaftar sebagai "ilmuwan petualangan" ke Harvard Medical School untuk mengumpulkan sampel kotoran hewan di sepanjang perjalanannya.

"Saya mencatat dan mengirimkannya ke mereka dengan harapan untuk menemukan asal-usul resistensi antibiotik," imbuhnya.

Sampel kotoran akan dibawa Lucy berkeliling di dalam ranselnya sampai ia menemukan kantor pos untuk mengirimkannya.

Lucy juga akan ditemani dengan seekor anjing, yang akan dia jemput di Amerika Selatan. Keberadaan si anjing kemudian menjadikan nama perjalanannya menjadi "Tangles and Tail"  atau secara harafiah berarti si kusut dan si buntut.

Anjing itu akan memakai ransel berpanel surya untuk mengisi ulang perlengkapan yang dibawa lucy.

Jika berhasil, Lucy bisa menjadi salah satu perempuan pertama yang berjalan kaki 30.000 kilometer, meski di saat yang sama seorang perempuan Amerika juga memulai petualangan di rute yang sama.

"Saya akan memastikan saya menyelesaikan perjalanan saya," kata Lucy.

Luci akan memulai perjalanan tepat di hari Valentine (14/2/2017) dan berharap mampu berjalan kaki setidaknya 40 kilometer per hari, dan tiba di Alaska pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com