Namun, inisiatif itu tak disambut baik oleh para pejuang hak perempuan di Armenia.
Mereka menilai, inisiatif itu tak akan berdampak baik, dan hanya akan memicu munculnya praktik aborsi ilegal.
Praktik itu diyakini justru mengancam kesehatan, bahkan nyawa kaum perempuan.
"Jika kita melarang aborsi, akan ada banyak solusi aborsi ilegal yang berdampak pada melonjaknya angka kematian ibu," kata Anush Poghosyan, pegiat lembaga perempuan Armenia.
"Kita harus menggali akar permasalahannya, yakni mental patriaki dan kemiskinan yang merebak, jadi bukan itu konsekuensinya," kata dia.
Menurut dia, jika perempuan dapat memperoleh kesamaan hak seperti laki-laki, termasuk dalam aspek ekonomi, maka tak ada calon orangtua yang cemas jika memiliki bayi perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.