Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Kongo Tembak Mati 26 Orang Warganya demi Kabila

Kompas.com - 21/12/2016, 15:16 WIB

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan dia tidak memiliki informasi yang cukup untuk memberikan komentar.

Wali kota Lubumbashi, Jean Oscar Sanguza, mengatakan bahwa pasukan keamanan turun tangan untuk menghentikan para penjarah.

Di kota Kananga, Kongo tengah, bentrokan antara pasukan keamanan dan kelompok milisi setempat menyebabkan bandara ditutup.

Kabila, yang memimpin sejak ayahnya, Laurent Kabila, terbunuh 2001 lalu, jarang menyuarakan isu itu secara publik, namun para sekutunya mengatakan pemilu tertunda dikarenakan permasalahan logistik dan finansial.

Pengadilan konstitusional telah memutuskan Kabila dapat terus menjabat hingga pemilu diadakan.

Ketakutan akan kerusuhan

Dalam sebuah video yang diunggah di Youtube, Tshisekedi meminta rakyat untuk "tidak mengakui, kewenangan ilegal Joseph Kabila dan untuk menentang secara damai".

Pihak berwenang telah memblokir sebagian besar media sosial.

Sejumlah negara barat khawatir akan pengulangan konflik yang terjadi pada 1996 hingga 2003 yang menewaskan jutaan otang, menarik tentara dari sejumlah negara tetangga, dan adanya pemerkosaan massal oleh para pemberontak.

Kongo belum pernah merasakan sebuah pemindahan kekuasaan yang damai.

Amerika Serikat dan uni Eropa telah meminta Kabila untuk menghormati konstitusinya.

Bekas penjajah Kongo, Belgia, mengatakan pada Selasa bahwa mereka akan "menilai ulang" hubungan dengan Kabila.

Perancis pun mendesak Uni Eropa untuk menilai ulang hubungannya dengan Kongo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com