Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Pertimbangkan Patroli bersama Indonesia di Laut China Selatan

Kompas.com - 01/11/2016, 08:07 WIB

Ketidakpastian terjadi setelah Filipina, sekutu tradisional AS, seperti disampaikan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, memberi sinyal pergeseran orientasi dari Washington menuju Beijing.

Tidak seperti beberapa negara Asia Tenggara, Indonesia telah lama mempertahankan sikapnya tidak terlibat sengketa maritim dengan China di Laut China Selatan.

Indonesia juga tidak mempunyai klaim kepemilikan terumbu karang atau pulau karang di Laut China Selatan yang disengketakan China, Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam, dan Taiwan.

Namun, kehadiran kapal-kapal nelayan China di sekitar Natuna telah menjadi kerisauan Jakarta karena hal itu berarti Beijing ingin mengganggu zona ekonomi eksklusif Indonesia.

Pada Juni, Presiden Joko Widodo telah mengitari Natuna dengan kapal perang, sebuah langkah dilihat sebagai pesan yang kuat ke China untuk menghormati kedaulatan Indonesia.

Bishop mengatakan, AL Australia sudah melakukan latihan bersama di Laut China Selatan dengan India dan AS.

Latihan itu, kata Bishop, sebagai "bagian rutin dari apa yang dilakukan Angkatan Laut kita dan itu juga merupakan bagian dari keterlibatan kita di wilayah ini".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com