Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Ponsel, Bankir Inggris Rekam Aksinya Membunuh 2 Perempuan Indonesia

Kompas.com - 24/10/2016, 12:44 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com — Bankir asal Inggris, Rurik Jutting, yang dituduh membunuh dua perempuan Indonesia di sebuah apartemen mewah di Hongkong ternyata merekam aksinya di telepon selulernya.

Fakta itu terungkap dalam sidang perdana kasus pembunuhan ini yang digelar pada Senin (24/10/2016).

Dalam sidang ini pula Jutting menyatakan dirinya tak bersalah atas dua dakwaan pembunuhan terhadap Seneng Mujiasih dan Sumiati Ningsih yang sama-sama berusia 20-an.

Jutting hanya mengaku bersalah dalam dakwaan melakukan pembunuhan tak berencana dalam kasus yang terjadi pada 1 November 2014 itu.

Namun, pengadilan tak menerima pernyataan Jutting itu dan langsung memulai proses pemilihan anggota juri.

Sembari memberikan taklimat kepada para juri di Pengadilan Tinggi Hongkong, hakim Michael Stuart-Moore memperingatkan kepada para juri terkait gambar dan rekaman yang tak terlalu menyenangkan.

Hakim Michael mengatakan, Jutting merekam aksinya di telepon seluler iPhone miliknya dan rekaman di dalam telepon itu sangat mengejutkan.

Seneng Mujiasih dan Sumarti Ningsih ditemukan tewas di apartemen tempat tinggal Juting pada November dua tahun lalu, setelah pria itu menelepon polisi.

Mujiasih ditemukan dalam kondisi bugil serta terdapat bekas luka tikaman pisau di kaki dan bokongnya.

Sedangkan jasad Sumarti Ningsih ditemukan beberapa jam kemudian di dalam sebuah koper yang ditaruh di balkon apartemen.

Jutting, bekas pialang saham di Bank of America Merrill Lynch, akan menghadapi sidang selama tiga pekan dan, jika terbukti bersalah, dia akan dipenjara selama hidup.

Di luar sidang, sekelompok pengunjuk rasa dari para buruh migran Indonesia menyerukan pengadilan yang cepat dan adil serta meminta kompensasi untuk keluarga korban.

Ini adalah kasus pembunuhan besar yang ditangani pengadilan Hongkong sejak seorang perempuan AS bernama Nancy Kissel membunuh suaminya yang berprofesi bankir pada 2003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com