Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Indonesia Diajak ke Apartemen Bankir Inggris Sesaat Sebelum Pembunuhan

Kompas.com - 10/11/2014, 13:37 WIB
HONGKONG, KOMPAS.COM — Seorang perempuan Indonesia di Hongkong mengungkapkan, dirinya sempat didekati Rurik Jutting, bankir Inggris yang dituduh telah membunuh dua WNI di bekas koloni Inggris itu, beberapa saat sebelum pria itu bertemu salah satu dari dua terduga korbannya. Menurut laporan The Telegraph, Minggu (9/11/2014), perempuan Indonesia yang tidak mau disebut namanya itu mengatakan, Jutting ketika itu mengundangnya untuk datang ke apartemen mewahnya, tetapi perempuan itu menolak karena dia berpikir Jutting berperilaku "aneh".

Perempuan itu, lapor The Telegraph, bekerja seorang pengasuh anak (nanny) dan meminta namanya tidak disebutkan. Perempuan itu menyatakan, pada sekitar pukul 01.30 pada Sabtu dua pekan lalu, atau dua jam lebih sebelum polisi dipanggil ke rumah Jutting dan menemukan dua sosok mayat, lulusan Cambridge itu mendekatinya dan seorang temannya di sebuah kelab malam bernama New Makati Pub & Disco.

"Dia mengatakan, 'Hai, cewek-cewek. Kamu dari mana? Berapa umur kalian?'" kata ibu tiga anak itu kepada The Telegraph.

Jutting (29 tahun) membeli sejumlah minuman—segelas jus jeruk dan dua gelas tequila—untuk mereka bertiga dan setelah sekitar 10 menit mengobrol, bankir itu mengundang salah satu dari perempuan itu untuk menemaninya pulang.

Namun, pengasuh itu menolak ajakan mantan karyawan Bank of America Merrill Lynch itu karena dia ingin bersama teman-temannya dan merasa tidak nyaman dengan perilaku aneh pria itu. "Saya mengatakan, 'Tidak, saya mau bersama teman-teman saya. Saya di sini hanya untuk bersenang-senang bersama teman-teman saya,'" kenang perempuan itu, yang berasal dari Surabaya dan sudah tinggal di Hongkong empat tahun.

Perempuan itu, yang kepada The Telegraph menyebut usianya "tiga puluhan", mengklaim bahwa dia melihat Jutting beberapa kali mondar-mandir di sekitar kelab malam yang penuh sesak tersebut, kadang-kadang  menggandeng sejumlah perempuan, sebelum dia datang untuk berbicang dengannya.

"Dia hanya berjalan-jalan, mondar-mandir," kata perempuan yang bekerja sebagai pengasuh di sebuah keluarga Tionghoa Hongkong. "Tampak aneh. Saya tidak mengerti mengapa. Dia terlihat bahagia, tetapi saya tidak mengerti mengapa ia mondar-mandir saja ketika itu."

Setelah ajakannya ditolak, Jutting mengalihkan perhatian ke perempuan Indonesia lain yang berada di klub yang sama, kata pengasuh itu. Menurut dia, perempuan yang didekati setelah dia adalah Seneng Mujiasih (29 tahun), salah satu dari dua perempuan yang tewas yang diduga telah dibunuh Jutting.

Polisi yakin bankir Inggris itu mengundang Seneng, yang lebih dikenal sebagai Jesse Lorena, ke apartemennya di lantai 31 sebelum membunuhnya di sana.

Lima hari sebelumnya, pada 27 Oktober, Jutting diduga telah membunuh seorang perempuan lain, seorang ibu satu anak bernama Sumarti Ningsih.

Jutting, yang telah mengundurkan diri dari pekerjaan bergaji tinggi pada akhir Oktober, telah dituduh melakukan pembunuhan ganda dan dilaporkan ditahan penjara Siu Lam Psychiatric Centre yang memiliki pengamanan maksimum.

Jutting dijadwalkan kembali di pengadilan pada hari ini.

Pengasuh asal Indonesia itu mengatakan, dia terkejut saat mengetahui bahwa dua perempuan telah ditemukan tewas di sebuah flat di mana dia telah diundang sesaat sebelum pembunuhan yang kedua. "Saya sedih," katanya. "Saya beruntung."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com