Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Niger Kejar Penculik Pekerja Sosial Asal AS

Kompas.com - 16/10/2016, 14:15 WIB

NIAMEY, KOMPAS.com - Pemerintah Niger menggelar operasi militer untuk mencari jejak seorang pekerja kemanusiaan asal AS yang diculik. Demikian Kementerian Dalam Negeri Niger, Sabtu (15/10/2016).

Pekerja kemanusiaan itu adalah warga AS pertama yang diculik di Niger. Dia diculik di kediamannya di kota Abalak, di kawasan bergolak Tahoua, wilayah tengah Niger, pada Jumat (14/10/2016) malam.

"Operasi pencarian sedang berlangsung. Kami sudah memobilisasi pasuka," kata Mendagri Niger Mohamed Bazoum.

Bazoum menambahkan, para penculik masih berada di wilayah negeri itu. Pernyataan ini membantah keterangan sebelumnya yang menyebut para penculik sudah melintasi perbatasan menuju Mali.

Namun, Bazoum menyatakan, para penculik adalah anggota kelompok militan atau bandit yang berusaha menjual warga AS itu ke kelompok ekstremis di Mali.

Bazoum tak menyebutkan nama warga AS itu tetapi kemendagri menegaskan, pria itu sudah tinggal di Niger sejak 1992 bersama JEMED, organisasi amal yang bekerja dengan komunitas suku Tuareg setempat.

Warga setempat mengatakan, pria itu sudah sangat dikenal masyarakat setempat. Dia fasih berbahasa Tamasheq yang digunakan suku Tuareg.

Dia juga bisa berbicara dalam bahasa Fula dan Arab dengan sama baiknya.

"Kami sudah memintanya pergi karena kawasan ini menjadi lebih berbahaya dibanding sebelumnya. Namun dia menolak," kata seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.

Bazoum menambahkan, para penculik bersenjata lengkap itu menyerbu kediaman pria itu pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 waktu setempat.

Mereka membunuh seorang pengawal dan seorang anggota garda nasional sebelum menculik pria AS itu dan  pergi ke arah barat menggunakan mobil jenis Toyota.

"Para penjahat ini tengah dalam perjalanan menuju Mali. Pasukan kami sudah dalam pengejaran," ujar seorang pejabar kemendagri Mali.

Wilayah utara Mali, yang berbatasan dengan Niger, jatuh di bawah kendali Al-Qaeda pada 2012.

Pasukan Perancis memang bisa mengusir kelompok militan dari kota-kota tetapi sebagian besar kawasan pedalaman masih dikuasai militan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com