Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Dituding seperti Gurita, Tangannya Bergerayangan

Kompas.com - 13/10/2016, 10:54 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Muncul tuduhan baru terhadap calon Presiden AS, Donald Trump, dari empat perempuan yang mengaku diraba dan dicium dengan cara tak pantas.

Calon dari Partai Republik itu pun marah dan menyangkal tudingan itu sebagaimana dilaporkan Agence France-Presse (AFP), Kamis (13/10/2016).

Tim kampanye Trump pun menyangkal dan menyebut tudingan itu sebagai bentuk pembunuhan karakter.

Klaim oleh empat wanita, sebagaimana dilaporkan New York Times (NYT), Palm Beach Post dan Yahoo News, muncul setelah Trump mengatakan dalam debat capres dengan Hillary Clinton, Minggu (9/10/2016) malam, bahwa ia tidak pernah menyerang perempuan.

Sebelum muncul tuduhan baru itu telah beredar video vulgar tentang Trump yang merendahkan dan melecehkan perempuan. Meski ia telah meminta maaf,  Trump dibanjiri kecaman termasuk dari internal partainya.

Pilpres digelar pada 8 November.  Hillary yang diusung Partai Demokrat masih menggungguli jajak pendapat nasional meski istri mantan Presiden Bill Clinton itu juga tak disukai sebagian warga AS.

Di saat Trump berusaha keras untuk mengejar keunggulan Hillary, ia kembali dituduh melakukan pelecehan seksual yang ditandai munculnya klaim baru dari empat wanita.

Mantan pengusaha, Jessica Leeds (74), dari Manhattan, yang bekerja untuk sebuah perusahaan kertas, mengatakan bahwa Trump meraba-rabanya saat duduk bersampingan di kabin kelas satu dalam sebuah penerbangan pada tahun 1980-an.

Ketika itu Leeds berumur 38 tahun. Sekitar 45 menit setelah lepas landas, kata Leeds, Trump mengangkat sandaran tangan, meraba dada Leeds dan berusaha menyibak roknya.

"Dia seperti gurita," katanya NYT. "Tangannya menggerayang ke mana-mana." "Itu adalah sebuah serangan (seksual)," tambah Leeds seperti dikutip AFP.

Wanita lain yang mengklaim diperlakukan buruk oleh Trump adalah Rachel Crooks.

Crooks mengaku, ketika berusia 22 tahun, ia adalah seorang resepsionis di perusahaan real estat di Menara Trump pada tahun 2005.

Ia mengaku bertemu Trump di depan lift Menara Trump. Keduanya berkenalan sambil berjabat tangan, tapi Trump tidak melepaskan tangan Crooks.

Seketika itu juga Trump mencium pipi Crooks dan kemudian “langsung mencium bibir saya,” kata wanita itu kepada NYT.

“Sangat tidak pantas,” kata Crooks. “Saya sangat marah bahwa dia berpikir saya begitu tidak signifikan sehingga dia bisa melakukan hal seperti itu,” tambah Crooks lagi.

Pada Rabu (12/10/2016), Palm Beach Post menerbitkan sebuah laporan eksklusif di situsnya yang menyebutkan Mindy McGillivray, wanita yang kini berusia 36 tahun, menuduh Trump telah merabanya di sebuah resor Mar-A-Lago di Florida pada awal 2003.

"Itu cukup dekat dengan bokongku," katanya tentang insiden yang terjadi saat ia bekerja sebagai asisten fotografer di sebuah acara. "Saya terkejut. Saya melompat," katanya.

Klaim keempat disampaikan oleh Miss Washington 2013, Cassandra Searles. Kepada Yahoo News ia mengatakan, telah menyebut Trump "pembenci wanita" di halaman Facebook-nya.

Searles mengatakan dalam komentarnya bahwa Trump "terus meraba pantat saya dan mengajak saya ke kamar hotelnya."

Tak satu pun dari semua wanita itu melaporkan insiden mereka kepada penegak hukum.

"Tak satu pun dari klaim ini pernah terjadi," kata Trump dengan nada marah kepada NYT dan menyebut wartawan sebagai manusia menjijikkan.

Tim kampanye Trump menepis pengakuan kedua perempuan tersebut. “Seluruh isi artikel adalah fiksi,” sebut tim kampanye Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com