Turki yang jadi anggota Pakta Pertananan Atlantik Utara (NATO) bertetangga dengan Suriah dan Irak, di mana ISIS belakangan ini jadi ancaman gawat.
Namun, Turki nampaknya khawatir, bahwa upaya internasional untuk memukul ISIS bisa menimbulkan bahaya baru bagi negara ini.
Pasukan Turki melancarkan aksi militer ke Suriah pada Agustus lalu untuk menggempur kelompok teroris ISIS dan mencegah milisi Kurdi yang disokong AS menguasai area lebih luas.
Ankara khawatir melihat dukungan AS bagi kelompok yang dianggapnya pasukan Kurdi-Suriah yang berbahaya.
"Turki akan mengambil langkah sama di Irak, untuk mendesak ISIS dari Mosul", ujar Erdogan dalam pertemuan para pimpinan Islam di Istanbul.
Ia menilai, sudah jadi haknya untuk ikut campur mengingat ada ancaman serius bagi negaranya.
Cekcok timbul akibat kehadiran pasukan Turki di utara Irak, tepatnya di Bashiqa untuk melatih pasukan Kurdi Peshmerga dan milisi Muslim Suni.
Turki ingin mereka ikut dalam operasi militer untuk merebut kembali Mosul yang dikuasai ISIS. Sebaliknya, pemerintah Muslim Syiah di Baghdad ingin agar pasukannyalah yang maju ke front terdepan dalam serangan ke Mosul, yang jadi kota terbesar Irak di bawah kekuasaan ISIS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.