Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Korban Boko Haram Terpaksa Melacur agar Bisa Beli Makanan untuk Anak

Kompas.com - 28/09/2016, 19:27 WIB

ABUJA, KOMPAS.com - Perempuan korban kelompok radikal Boko Haram di kampung pengungsi Nigeria dikabarkan terpaksa melacur demi membeli makanan agar dapat bertahan hidup.

Amina Ali Pulka, korban selamat Boko Haram, memutuskan berhubungan intim dengan pria muda, yang bekerja di dapur, seperti dilaporkan Reuters, Rabu (28/9/2016).

Hal itu terpaksa dilakukan demi mendapat uang karena lelah melihat lima anaknya kelaparan di kampung pengungsi itu, tempat warga lari dari Boko Haram di Nigeria timur laut.

Pulka putus asa karena bantuan ke kampung Bakassi, kota Maiduguri, dinilai kurang, sehingga perempuan berusia 30 tahun itu memilih berhubungan intim dengan pria tersebut demi makanan tambahan bagi anaknya.

"Saya melakukannya karena tak ada siapa pun yang memberi makan atau pakaian terhadap keluarga," kata Pulka via telepon.

Ia menambahkan, pria itu yang juga sesama korban Boko Haram. memberinya uang sehingga ia dapat membeli sabun dan keperluan lain.

Pulka adalah satu dari banyak pengungsi perempuan di kampung wilayah timur laut Nigeria yang terpaksa melacur demi makanan, sabun, dan uang, kata Korps Kedokteran Internasional (IMC) berikut data dari grup peneliti Nigeria, NOI.

Lembaga bantuan itu mengingatkan bahwa pengungsi di Negara Bagian Borno, Nigeria timur laut, mengalami kelaparan, malnutrisi, dan kekurangan stok makanan.

"Stok pangan yang ada saat ini tak cukup sehingga perempuan di kamp menyerahkan diri demi makanan dan uang," kata Hassana Pindar dari IMC, lembaga yang turut mendirikan pusat pelatihan untuk perempuan di kampung itu.

Pemberontakan Boko Haram menyebabkan 65.000 warga di wilayah timur laut kelaparan. Bahkan, satu juta warga lain dikabarkan terancam bencana itu.

Lebih dari setengah jumlah anak berusia di bawah lima tahun dikabarkan kekurangan nutrisi di sejumlah wilayah Borno, kata koalisi lembaga pemberi bantuan pekan lalu.

Pegaris keras itu telah menewaskan 15.000  jiwa dan membuat lebih dari dua juta warga terusir akibat pemberontakan selama tujuh tahun di Nigeria.

Kelompok itu berupaya menciptakan negara berdasarkan hukum islam yang ketat.

Namun, tentara telah mengusir Boko Haram dari markasnya di Nigeria utara, tetapi kelompok itu masih menebar teror dengan aksi bom bunuh diri dan sejumlah serangan di wilayah timur laut,  juga negara tetangga, Kamerun, Niger, dan Chad.

Seks

Setidak-tidaknya 90 persen korban selamat Boko Haram di wilayah Nigeria timur laut tak punya cukup makanan untuk dikonsumsi, ungkap data survei NOI pekan lalu.

Lembaga penelitian menemukan, banyak perempuan menjual dirinya demi makanan berikut gerakan bebas masuk dan keluar kampung itu.

Dikatakannya, kekerasan seksual mesti menjadi perhatian, dan petugas kamp diduga terlibat dalam dua pertiga jumlah kasus tersebut.

Ratusan pengungsi sempat menggelar unjuk rasa bulan lalu di Maiduguri.

Mereka menuduh petugas mencuri bantuan makanan, sehingga Presiden Nigeria Muhammadu Buhari memerintahkan polisi menahan dan menghukum pelaku.

Tidak hanya para ibu yang berupaya memberi makan anaknya, banyak remaja perempuan di Kamp Bakassi menjual diri demi mendapat makanan, kata relawan IMC, Fatia Alhaji.

"Beberapa dari mereka mengemis di jalanan, lainnya ke luar kamp untuk kerja kasar, dan sisanya menjual tubuhnya untuk makanan dan uang," kata Alhaji, "Tiap orang kini membahas masalah tersebut."

Pulka kini hamil lima bulan dan ia ditinggalkan pekerja dapur tersebut.

Ia ditinggal suaminya, yang saat ini menetap di ibukota, Abuja, dengan istri lain selama tiga tahun.

Pulka mengatakan suaminya tak kunjung mengunjungi kamp atau mengirim uang. Lelaki itu menolak untuk datang dan mengurus anak-anaknya.

Anak perempuan tertuanya yang berusia 15 tahun cukup terganggu dengan kehamilan Pulka.

"Ia bertanya mengapa saya hamil saat ayahnya telah pergi selama tiga tahun, pengungsi lain di kamp juga menanyakan hal sama," kata Pulka, "Saya melakukan ini untuk anak-anak."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com