Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Queensland Turunkan Usia Legal Seks Anal Jadi 16 Tahun

Kompas.com - 16/09/2016, 12:53 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com - Usia legal bagi hubungan seksual anal yang bersifat suka sama suka di Queensland, Australia, kini diturunkan menjadi 16 tahun.

Patokan usia itu sama seperti usia legal hubungan seksual lainnya.

Penurunan batas usia legal hubungan seksual anal ini mengakhiri aturan lama yang membatasi hubungan homoseksual.

Usia 16 tahun merupakan batas legal untuk kebanyakan bentuk hubungan seksual. Namun selama ini di Queensland, hubungan seksual anal di bawah 18 tahun dianggap ilegal.

Queensland merupakan satu-satunya negara bagian di Australia yang memiliki perbedaan batas usia legal untuk bentuk hubungan seksual suka sama suka yang berbeda.

Pemerintahan Partai Buruh serta anggota parlemen independen meloloskan UU baru tersebut Kamis (15/9/2016) malam, bersama-sama dengan 28 anggota oposisi di parlemen negara bagian.

Anggota Partai Liberal Nasional lainnya tidak memilih.

Sedangkan dua anggota dari Partai Katter's Australian Party, yaitu Robbie Katter dan Shane Knuth, menjadi dua anggota yang menolak perubahan itu.

Kata "sodomi" juga diganti dengan hubungan anal di dalam aturan hukum (criminal code) untuk mengurangi stigma.

Menteri Kesehatan Queensland Cameron Dick mengatakan, aturan hukum ini akhirnya mengoreksi ketidakadilan serta melindungi kesehatan remaja.

"Dengan menghilangkan bahasa dengan nilai-nilai kuno dan memastikan kesetaraan dalam usia kesadaran, UU ini bukan saja akan meningkatkan hasil kesehatan seksual, namun juga hasil kesehatan mental bagi remaja Queensland," kata dia.

Menteri Dick menambahkan, pakar kesehatan menemukan bahwa batas usia lebih tua bisa mendorong orang menyembunyikan informasi mengenai masa lalu seksual mereka dari praktisi kesehatan, karena khawatir atas konsekuensi hukum.

"Menyembunyikan informasi ini bisa berdampak serius bagi pengobatan media kaum remaja," ungkap dia.

"Khususnya karena hubungan seksual anal yang tak pakai kondom merupakan perilaku dengan risiko terbesar bagi penyebaran HIV," tambah Dick.

Perubahan hilangkan hambatan "healthcare"

Direktur AIDS Council Queensland Michael Scott mengatakan, penting untuk menghilangkan segala hambatan untuk mengakses healthcare bagi semua orang.

"Usia kesadaran yang tak setara telah jadi hambatan bagi akses setara terhadap healthcare," kata Scott.

"Kami khawatir bahwa dengan ketidaksamaan usia kesadaran saat ini, para remaja yang aktif secara seksual malas untuk mengakses layanan kesehatan seksual termasuk HIV serta tes STI dan pendidikan pencegahan kesehatan karena takut dituntut," kata dia.

Juru bicara oposisi urusan kesehatan John-Paul Langbroek mendukung perubahan ini.

Namun dia meminta pemerintah memperjelas bagaimana cara mendidik remaja 16 dan 17 tahun mengenai perubahan tersebut.

"Strategi kesehatan seksual di Queensland minim bahkan tidak ada rincian bagaimana hal itu akan dilaksanakan," katanya.

"Juga tak ada informasi mengenai strategi kesehatan seksual di Queensland yang menyebut tentang program pendidikan, yang merujuk dampak samping secara fisik dari kegiatan seksual," papar Langbroek.

Hubungan seksual anal suka sama suka di kalangan dewasa telah dilegalkan si Queensland sejak tahun 1991.

Terkait isu ini, Menteri Lingkungan Hidup Queensland Steven Miles mengatakan hukum tersebut telah ketinggalan zaman, dan sekaligus menstigma hubungan seksual pria gay.

"Kita semua tahu bahwa aturan hukum kuno ini tak mencegah siapa pun melakukan hubungan seksual anal," ucap dia.

"Yang terjadi justru mencegah kaum remaja mengakses informasi penting mengenai healtcare dan keamanan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com