Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Turnbull: Kevin Rudd Tak Cocok Jadi Sekjen PBB

Kompas.com - 30/07/2016, 14:11 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menegaskan, dia tidak akan mencalonkan Kevin Rudd untuk menjadi Sekretaris Jenderal PBB.

Berbicara di Sydney, Jumat (29/7/2016), Turnbull menilai mantan Perdana Menteri Australia tersebut tidak cocok untuk jabatan sebagai Sekjen PBB.

Selanjutnya, Australia tidak akan mencalonkan siapa pun.

Baca: Mantan PM Australia Kevin Rudd Incar Posisi Sekjen PBB

"Ketika Pemerintah Australia mencalonkan seseorang bagi sebuah jabatan, terutama jabatan internasional seperti ini, pertanyaannya adalah 'apakah kita percaya orang yang kita calonkan akan cocok untuk jabatan tersebut?" kata Turnbull.

"Rudd tidak cocok, dan saya sudah menjelaskan kepadanya, alasannya," sambung dia.

Turnbull menolak merinci dasar dari kesimpulannya itu. Dia juga tak mau berkomentar soal dugaan keputusan tersebut dimaksudkan untuk memmuaskan beberapa anggota partainya.

Turnbull hanya mengatakan keputusan tersebut jauh dari masalah yang paling penting yang kini dihadapi oleh pemerintah.

Sehari sebelumnya, Turnbull mengaku akan membuat keputusan atas polemik tersebut, menyusul kegagalan kabinet untuk membuat keputusan yang jelas. 

Partai Buruh,-- tempat di mana Rudd bernaung, sudah memberikan reaksi atas berita ini. Salah seorang tokoh utama partai tersebut Anthony Albanese menulis di akun Twitter-nya, "Turnbull  konyol".

Terri Butler, yang menggantikan Rudd sebagai anggota parlemen dari daerah pemilihan Griffith di Queensland, juga menulis komentarnya di Twitter.

"Tampaknya Malcolm Turnbull memiliki otoritas nol di dalam kabinetnya sendiri."

Pejabat Sementara Partai Oposisi Tanyan Pilbersek juga ikut menyatakan pendapat. Plibersek mengatakan, tidak ada dukungan yang menunjukkan bahwa Turnbull menjadi "tawanan" bagi kelompok sayap kanan di dalam tubuh Partai Koalisi.

"Tidak diragukan lagi bahwa ini demi kepentingan nasional, demi adanya seorang warga Australia di jabatan penting ini," ungkap dia.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dalam pertemuan kabinet menyatakan dukungan untuk pencalonan Rudd. Dukungan lain juga datang dari Jaksa Agung George Brandis.

Sebelumnya, Rudd juga mendapat dukungan kuat dari mantan pimpinan Partai Liberal Brendan Nelson.

Dukungan tersebut tetap muncul meskipun Senator dari Partai Liberal Cory Bernardi tidak mendukung pencalonan Rudd.

Senator Bernardi mengeluarkan pernyataan setelah Turnbull membuat keputusan. "Partisipasi kita di institusi internasional lebih penting dari ambisi pribadi," kata dia.

12 calonHingga saat ini ada 12 calon Sekjen PBB yang sudah diumumkan, termasuk mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark.

Clark sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Selandia Baru. Bahkan, Perdana Menteri John Key sudah melakukan lobi untuk Clark, sekaligus menyediakan dana kampanye.

Mantan Menteri Kroasia Urusan Luar Negeri dan Eropa Vasna Pusic, Dirjen UNESCO Irina Bokova, dan Menteri Luar Negeri Argentina, yang pernah menjadi Kepala Staf Sekjen PBB Ban Ki-moon, Susana Malcorra juga masuk dalam bursa pencalonan.

Mantan pemimpin Partai Buruh Australia Kim Beazley yang pernah menjadi Dubes Australia di AS, mengatakan dalam Program AM ABC, saat ini ada keinginan besar jabatan Sekjen PBB diisi wanita.

Beazley lalu mengatakan Turnbull membuat keputusan tepat. "Saya kira kita harus mendukung seorang wanita bagi jabatan ini." ujar dia.

"Sudah ada beberapa wanita yang pantas yang dicalonkan."

"Kita harus mendukung salah seorang di antara mereka, dan nasehat saya kepada pemerintah adalah dukungan pantas diberikan kepada Helen Clark," tegas Beazley.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com