Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keponakan Ibu Negara Venezuela Selundupkan Narkoba ke AS

Kompas.com - 25/07/2016, 18:39 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Dua keponakan ibu negara Venezuela Cilia Flores telah mengaku mencoba menyelundupkan 800 kilogram kokain ke Amerika Serikat. Demikian keterangan dari jaksa penuntut.

Dalam berkas dakwaan yang dimasukkan ke pengadilan, mengungkap kasus yang memicu kewaspadaan terkait kasus penyelundupan kokain yang dilakuan para elite politik Venezuela di masa meningkatnya gejolak politik dan ekonomi di negeri tersebut.

Efrain Campo dan Fransisco Flores ditahan November lalu di Haiti dalam sebuah operasi yang digelar Badan Anti-narkoba AS atau DEA.

Keduanya kemudian diterbangkan ke New York untuk ditahan dan didakwa melakukan konspirasi untuk menyelundupkan kokain ke AS. Saat itu keduanya mengaku tidak bersalah.

Jaksa menuding Campo dan Flores merencanakan penyelundupan itu dalam dua bulan. Nama keduanya pertama kali diketahui DEA lewat informan mereka "El Sentado".

Sang informan bertemu dengan Campo dan Flores di Honduras. El Sentado kemudian ditemukan tewas tiga pekan setelah penangkapan kedua orang ini.

Sebagai bagian penyelidikan DEA, sejumlah orang dikirim ke Caracas untuk bertemu kedua orang tersebut.

Dalam dokumen pengadilan juga dilampirkan rekaman video yang memperlihatkan Campo tengah memeriksa satu bungkus kokaina sambil mengenakan sarung tangan plastik.

Dalam video itu Campo mengatakan, kokain tersebut berasal dari pemberontak Pasukan Revolusioner Kolombia (FARC).

Dalam pertemuan antara Campo dan beberapa agen rahasia DEA itu, dia mengaku memiliki beberapa mobil mewah Ferrari dan sedang memerangi AS serta oposisi Venezuela.

Dia juga menceritakan koneksi tingkat atas dengan pejabat pemerintah Venezuela yang membuat mereka mudah memindahkan narkoba di bandara internasional Caracas.

Selain itu, dia mengatakan, bisa memastikan pesawat berisi kokain diikuti para penegak hukum.

Dalam video itu juga Campos mengatakan kepada para agen DEA itu bahwa hasil penjualan kokain itu akan digunakan untuk membiayai kampanye Cilia Flores untuk masuk ke kongres.

"Saya tahu, saya mengatakan itu tapi kenyataannya (uang) itu untuk saya," kata Campo seperti tercantum dalam berkas pengadilan.

Sementara itu seorang agen DEA dalam laporan pasca-penangkapan menuliskan, Campo menggunakan rencana kampanye Cilia Flores agar uangnya terlindung dari ancaman perampokan.

Dalam kenyataannya, Campo mengatakan dia tengah kesulitan keuangan karena hanya mendapatkan penghasilan 800 dolar AS sepekan dari bisnis taksinya di Panama.

Dia juga menyebut ditekan sepupunya, Erick-Malpica Flores, saat itu menjabat direktur perusahaan minyak negara PDVSA, untuk membayar utangnya kepada perusahaan itu.

Sejauh ini, kuasa hukum Campo belum memberikan komentar apapun terkait kasus yang ditanganinya.

Cilia Flores, yang disebut Presiden Nicolas Maduro sebagai "pejuang utama", adalah salah satu anggota pemerintahan sosialis Venezuela yang paling berpengaruh.

Pada Januari lalu, Cilia mengatakan, keponakannya diculik DEA yang diusir dari Venezuela satu dekade lalu. Upaya ini, kata Cilia, adalah upaya untuk mengganggu stabilitas negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com