Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Mengejutkan di Ketinggian 35.000 Kaki

Kompas.com - 16/07/2016, 13:42 WIB

Tim Redaksi

Para petugas bandara tidak bisa menjelaskan situasi yang ada. Para penumpang tidak mendapat pemberitahuan kapan mereka bisa melanjutkan penerbangan ke kota tujuan.

Sejumlah penumpang sibuk mencari informasi apa yang sebenarnya terjadi di Turki. Namun, bertanya kepada petugas di bandara tidak banyak membantu karena mereka juga terlihat kebingungan dengan situasi yang terjadi di negara mereka.

Dari berita sejumlah laman lokal, seperti dari Hurriyet Dailynews, situasi sebagian besar sudah bisa dikendalikan oleh pasukan yang pro pemerintah, demikian situs ini mengutip Perdana Menteri Binali Yildirim.

Sekretaris press badan intelijen Turki MIT, Nuh Yilmaz mengatakan, situasi sudah kembali ke normal. "Kudeta telah digagalkan," demikian Yilmaz dikutip Hurriyet.

Sekitar pukul 08.00, toko-toko di bandara masih terlihat tutup. Belum ada kejelasan kapan penerbangan dari bandara di Anyalya akan dibuka kembali.

Para penumpang pun hanya bisa pasrah menunggu di terminal. Sebagian duduk di bangku, sementara yang tidak kebagian tempat duduk lesehan atau tidur-tiduran di lantai terminal.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang menghubungi Kompas dan sejumlah warga negara Indonesia lain yang terjebak di Turki meminta agar tetap tenang.

Warga yang terjebak di bandara juga diminta agar tidak keluar bandara. Kementerian Luar Negeri menyiapkan sejumlah nomor telepon hang bisa dihubungi jika ada warga yang memerlukan bantuan.

(Baca juga Menlu Pastikan WNI yang Terjebak di Bandara Istanbul dalam Kondisi Aman)

Kapten tim LKG-SKF Indonesia Mahmud Cahyono mengatakan, ia berharap bisa segera melanjutkan perjalanan kembali ke Gothenburg. Pasalnya, mereka akan menjalani laga perdana pada Senin (18/7/2016) ini.

Meski terjebak di Antalya tanpa kejelasan, para pemain yang rata-rata masih berusia 14-15 tahun ini masih tampak bersemangat. Sebagian menyanyi lagu-lagu penyemangat sepak bola yang biasa dinyanyikan para suporter. "Kami tetap bersemangat Om, tapi ngantuk," kata Mahmud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com