Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 "Sniper" Tembak 11 Polisi di Dallas, 4 Tewas, 3 Kritis

Kompas.com - 08/07/2016, 13:07 WIB

Masih belum diperoleh informasi apakah kedua orang di dalam mobil tersebut terlibat dalam aksi penembakan ini. 

Awalnya polisi menyebutkan bahwa tiga orang petugas tewas dalam penyerangan tersebut. Dua orang lain sedang menjalani operasi dan tiga polisi dalam kondisi kritis.

Sesaat kemudian, pihak Kepolisian Dallas mengatakan, empat polisi dipastikan tewas. Selain polisi, ada seorang warga sipil yang terluka akibat serangan ini.

Sebelumnya, sekitar 800 orang menggelar aksi unjuk rasa dan 100 polisi melakukan pengamanan.

Wali Kota Dallas Mike Rawlings mengatakan, penembakan terjadi setelah aksi unjuk rasa berakhir dan longmarch selesai.

"Pukul 20.58, mimpi buruk kita terjadi," kata Rawlings.

"Ini sangat mengejutkan, apa yang terjadi di Dallas ini teramat mengejutkan," tegas dia lagi.

Salah satu peserta aksi unjuk rasa mengatakan, mereka sedang menyelesaikan putaran kedua ketika terdengar suara tembakan. 

"Kami mendengar sejumlah suara tembakan," kata saksi itu kepada MSNBC.

"Kami langsung bereaksi dengan berlari dan menyelamatkan bocah-bocah yang ada di sana," ungkap dia. 

Seperti yang telah disebutkan, unjuk rasa ini digelar sebagai bentuk protes atas penembakan yang dilakukan polisi di Alton Sterling, Baton Rouge, Selasa; dan di Philando Castile, kawasan St Paul, Rabu. 

Baca: Warga Kulit Hitam Tewas Ditembak Polisi AS, Obama Serukan Reformasi Kepolisian

Gubernur Negara bagian Texas, Greg Abbott, meminta pemerintah pusat untuk memberikan bantuan pengamanan dalam perkara ini.

"Dalam situasi semacam ini, kita harus tetap ingat dan berempati bahwa yang terpenting adalah persatuan di AS," ungkap dia dalam pernyataan tertulisnya.

Unjuk rasa di Dallas merupakan salah satu dari sekian banyak aksi unjuk rasa yang pecah di negeri itu, menyusul isu rasial dalam penembakan polisi terhadap warga kulit hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com