Lillian (78), seorang pensiunan guru, mengatakan, Browser adalah kucing yang ramah, suka dielus dan terlihat senang jika dibacakan cerita.
"Dia berkeliaran ke sana kemari dan anak-anak mencintai dia," ujar Lillian.
Lillian mengatakan, banyak warga yang bersedia menampung Browser, yang baru diberi nama setelah dewan kota memutuskan untuk mengusir hewan itu.
Lillian mengatakan, masalah Browser memang bukan satu-satunya hal di kota itu, tetapi warga tidak akan mengabaikan kucing itu bergitu saja.
Akibat protes warga, maka pertemuan untuk menentukan nasib Brower akan digelar akhir pekan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.