Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Pulau Ukerewe, Suaka Warga Albino di Tanzania

Kompas.com - 20/06/2016, 11:43 WIB

Selama beberapa tahun, Pulau Ukerewe menjadi "surga" bagi warga Tanzania yang mengidap albino. Sejak kapan pulau itu menjadi suaka bagi warga albino? Tak ada yang tahu persis.

Beberapa orang mengatakan, sudah sejak lama pulau itu digunakan warga menyembunyikan keluarga mereka yang albino.

Dulu, warga Tanzania menganggap, penampilan orang albino yang berbeda merupakan pertanda kutukan bagi keluarganya.

Akhirnya, pulau itu menjadi tujuan bagi warga albino yang menginginkan kedamaian dan keselamatan dalam hidup mereka.

"Dalam banyak hal, Ukurewe adalah tempat warga albino bisa berintegrasi dalam masyarakat. Dan saya pikir, kondisinya sebagai sebuah pulau memainkan peran dalam pola pikir warga di sana," kata Harry Freeland, pendiri organisasi nonpemerintah Standing Voice dan pembuat dokumenter tentang pulau Ukerewe.

Menurut catatan Komunitas Albino Ukerewe (UAS), di pulau itu terdapat 75 orang albino hidup bersama 200.000 peduduk pulau tersebut.

Namun, pulau itu bukan sama sekali aman dari para pemburu albino. Mereka datang dan menggali kuburan warga albino dan pada 2007 seorang albino diserang lalu rambunya dipotong untuk keperluan ilmu hitam.

"Namun kami belum pernah menerima kabar soal pembunuhan albino di pulau ini," kata Ramadhan Khalifa, presiden komunitas albino Ukerewe (UAS).

Harry Freeland menganggap Ukerewe adalah tempat yang unik. Sebab di pulau itulah pertama kali sensus orang albino Tanzania digelar pada 2006.

"Saya tak takut diserang," kata Kajanja Neema (36), sambil membersihkan ikan yang akan dimasak untuk makan malam.

Saudara laki-laki Neema, Zacharia menemaninya membersihkan ikan sambil bernyanyi dengan iringan petikan gitar.

"Ya, Ukurewe memang lebih aman dibanding daratan utama. Terkadang, orang memang mengatakan akan membunuh kami, tapi kami tak tahu apakah mereka sungguh-sungguh atau tidak," ujar Zacharia.

Meski kekerasan fisik terhadap warga albino di Ukurewe nyaris tidak ada tetapi diskriminasi belum sepenuhnya hilang.

Hadija Namtondo (30), adalah seorang perempuan berkulit hitam yang memiliki anak laki-laki berkulit hitam bernama Riziki.

"Saat ayahnya melihat kulit anak ini, dia sangat tidak senang dan dia meninggalkan kami begitu saja," kenang Hadija.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com