Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Kelompok LGBT via Facebook, Lelaki Ini "Diserang Balik"

Kompas.com - 14/06/2016, 18:59 WIB
Ericssen

Penulis

"Kami percaya mayoritas warga Singapura menghargai perbedaan dan keanekaragaman, dan kami yakin otoritas dapat menjaga," ujar Choa lagi.

Kepolisian Singapura membenarkan adanya laporan itu, dan menyatakan proses investigasi sedang dijalankan.

Perkembangan terbaru yang dimuat di laman the Independent, pagi ini, Bryan telah merilis pernyataan meminta maaf atas komentarnya itu.

Dia mengatakan, hal ini hanyalah masalah kesalahpahaman. Dia menegaskan, tak bermaksud mengancam kaum LGBT.

Menurut dia, ancaman itu ditujukan kepada perusahaan asing seperti Bloomberg dan Google yang mensponsori kegiatan Pink Dot. 

Menurut dia, penyokongan kedua perusahaan besar atas acara macam itu merupakan intervensi asing yang tidak sepatutnya terjadi di Singapura.

“Saya tidak bermaksud ancaman senjata api atau kematian, yang saya maksud 'membuka api' perdebatan publik dan menyingkirkan perusahaan asing ini dari isu internal Singapura” tulisnya.

Bryan kini telah menghapus akun Facebook dan Linkedin-nya sesaat setelah klarifikasi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com