"Misalnya saya bisa hadir di acara buka bersama yang diselenggarakan oleh komunitas negara lain, bagi saya jauh lebih berwarna. Tentu saja penting kita berinteraksi dengan kawan-kawan dari satu negeri, tetapi itu juga jangan sampai membuat kita menjadi tertutup dengan interaksi dengan kelompok-kelompok yang lain karena kita akan mendapat pengalaman yang luar biasa," tambahnya kemudian.
Tak ada kesulitan pula soal makanan untuk berbuka puasa. Pria yang kerap disapa Aim ini senang berkunjung ke komunitas negara lain dan menemukan teman serta makanan baru.
"Makanan kan biasanya starting point dalam intercultural interaction ya. Dari makanan kita bisa ngobrol yang lain," ungkapnya.
Aim tak memungkiri rasa kangen akan Tanah Air terkadang muncul, termasuk kepada keluarga.
"Tapi bagi saya sih biasa saja karena saya berusaha memaknai di mana saya tinggal," tuturnya.
Tulisan ini dibuat dalam rangkaian perjalanan Kompas.com yang diundang ABC Australia Plus ke Australia, 14 Mei-15 Juni 2016, bersama MNC Group dan Detik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.