Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migran Eropa Rindu Ramadhan di Kampung Halaman di Negara Asal

Kompas.com - 08/06/2016, 19:35 WIB

Mahdieh, yang keluarganya melarikan diri dari Provinsi Logar, Afganistan, karena diancam Taliban, mengenang Ramadhan di rumah sebagai waktu berkumpulnya keluarga untuk bercengkerama, tertawa, dan gembira.

“Di sini kami depresi, lelah, tidak tahu bagaimana bisa tinggal di sini,” ujarnya.

Abdul Baseer Nomand sebelumnya bekerja sebagai konsultan teknis untuk angkatan darat Jerman di Afganistan dan tiba di Yunani sebelum perbatasan-perbatasan ditutup Februari lalu.

Sekarang ia tinggal di tenda bersama istri dan kelima anak mereka dan berpikir bagaimana pengelola kamp bisa mengakomodasi kebutuhan mereka. 

“Hari ini hari pertama puasa. Mari kita lihat apa yang mereka sediakan untuk kami,” ujarnya, Senin (6/6/2016).

“Jika cuaca panas, sangat sulit bagi semua orang karena mereka akan sangat haus. Masalahnya adalah lingkungan di sini tidak layak dihuni,” katanya.

Seperti orang-orang lain yang terpaksa melarikan diri, Nomand menanti saatnya situasi cukup aman untuk kembali. 

“Semua orang rindu keluarga, negara, dan situasi ini sangat sulit,” ujarnya. “Sangat sulit bagi orang-orang berada jauh dari negara, dari tetangga, dari saudara,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com