Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Tumbuh di Indonesia Jadi Penantang Tony Abbott

Kompas.com - 07/06/2016, 23:17 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Kemungkinan besar mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, akan menduduki kursinya kembali di DPR negara itu.

Abbott mewakili daerah pemilihan (dapil) Warringah dalam pemilu yang pada 2 Juli mendatang.

Namun, Abbot memiliki penantangnya di dapil yang sama, yakni gadis berusia 24 tahun bernama Clara Williams Roldan, calon legislatif dari Partai Hijau, yang tumbuh besar di Indonesia.

Abbott telah mewakili dapil itu selama 22 tahun di DPR, warga setempat juga mencintainya. Dapil itu juga dikenal sebagai daerah basis Liberal.

Namun, sebelum menang Abbott terlebih dahulu harus menyingkirkan kian maraknya para underdog di dapil itu.

Caleg Partai Hijau, Clara Williams Roldan, adalah mahasiswa fakultas hukum yang juga pernah menjadi caleg penantang Menteri Utama Negara Bagian New South Wales Mike Baird di tahun 2015.

Clara mengetahui dia tidak bisa setengah-setengah dan karena untuk sementara cuti dari kampus untuk fokus dalam pertarungan politik ini.

Clara melakukan kampanyenya secara serius, tanpa dibayar, dan beroperasi dari kamarnya sendiri.

Mengapa dia maju?

Clara Williams Roldan kepada Program Hack dari Triple J, salah satu radio ABC, mengakui keputusannya untuk maju jadi caleg terkait dengan perwakilan politik.

Menurut Clara, kedua parpol utama di Australia mengabaikan isu-isu anak muda.

“Realitanya, jika kita melihat kedua parpol besar itu, sebagai generasi muda kita mendapatkan kesan pertama bahwa kita tidak terwakili,” katanya.

“Dan kedua, mereka tidak memiliki rencana untuk masa depan dalam agenda mereka,” tutur Clara.

Clara mengaku sadar bahwa dia tidak akan menumbangkan Tony Abbott pada 2 Juli mendatang.  Namun, realitas di masyarakat sudah jenuh dengan Abbott,

"Ada dorongan di lapangan bahwa masyarakat sudah tak tahan, dan merasa kecewa atas kurangnya aksi yang dilakukan (Tony Abbott sebagai wakil mereka)," katanya.

Tentang Abbott

Sebagai caleg Partai Hijau, Clara sama sekali bertolak belakang dengan bekas PM Tony Abbott.

"Saya tidak setuju dengan mayoritas kebijakannya, makanya saya maju melalui Partai Hijau, bukan Partai Liberal," ucap Clara.

"Sangat sulit menakar bagaimana hasil pemilu kali ini bagi dia, sebab realitanya adalah dia telah menduduki kursi dapil ini sejak saya berumur 3 tahun. Itu telah melewati berbagai situasi politik berbeda-beda," jelasnya.

Clara mengatakan pemilih di Warringah bisa saja goyah. "Hal itu akan terlihat saat pemungutan suara," katanya.

Tumbuh di Indonesia

Clara menghabiskan 4 tahun tumbuh besar di Indonesia. Dia mengaku situasi politik di Indonesia, sejalan dengan berakhirnya pemerintahan Presiden Suharto, membuat Clara bisa menghargai sistem politik Australia.

"Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki pemerintahan yang bisa anda percayai. Dan betapa beruntungnya kita bahwa kita bisa memilih, dan melakukan protes, agar hal itu bisa bermakna," katanya.

"Makanya saya sangat mendukung, jika Anda percaya sesuatu, ayo disampaikan dan dibicarakan. Sebab luar biasa karena kita bisa melakukannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com