Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Suriname Perkenalkan Indonesia di Expo Guyana 2016

Kompas.com - 20/05/2016, 18:33 WIB

PARAMARIBO, KOMPAS.com - Ada sebuah stan kecil yang "terselip" di antara stan milik kedutaan besar AS dan Chile di ajang GuyExpo 2016 di Georgetown, Guyana yang digelar pada 12-15 Mei lalu

Stan kecil itu adalah milik KBRI Paramaribo yang mewakili Indonesia dalam ajang pameran dagang dan budaya di negeri tetangga Suriname itu dengan mengusung tema "Wonderful Indonesia".

Lewat stan kecil inilah KBRI Paramaribo berusaha memperkenalkan Indonesia ke kawasan Karibia. Tak hanya memperkenalkan kebudayaan saja, tetapi stan ini berusaha menampilkan semua potensi yang dimiliki Indonesia.

Untuk memperkenalkan Indonesia, sejumlah siluet ikon ternama seperti Candi Borobudur, Gunung Bromo, Tugu Monas bisa dinikmati. Selain itu foto-foto industri alutsista PT Pindad, pelabuhan internasional Tanjung Priuk dan bandara Kuala Namu juga dipamerkan.

Selain itu beberapa sampel produk Indonesia seperti perhiasan perak, kain batik, produk makanan kaleng, produk alat-alat olahraga hingga obat-obatan juga dipajang di stan ini.

Tak hanya itu, stan Indonesia juga memutar berbagai film tentang keindahan alam, budaya, tradisi, alat musik tradisional serta pembuatan wayang dan filosofinya.

Sebagai "selingan" para pengunjung GuyExpo 2016, khususnya yang datang ke stan Indonesia, juga disuguhi atraksi tari yang dibawakan tiga penari Jawa asal Suriname.

Ternyata suguhan tarian ini cukup menarik minat para pengunjung. Tak hanya melihat, sebagian pengunjung bahkan merekam pertunjukan tari ini dengan menggunakan telepon genggam mereka.

Bahkan saat tari Gambyong dipentaskan, para pengunjung GuyExpo tak hanya menonton, mereka bahkan berebut membuat selfie bersama para penari.

Di malam budaya yang digelar pada 14 Mei, sanggar tari Paramaribo yang berkolaborasi dengan para penari dari Indian Cultural Center Guyana mementaskan tari Nandak, yang dihadiri sejumlah pejabat tinggi Guyana.

Warung Indonesia

Tak hanya memamerkan produk kerajinan, industri atau budaya saya, dalam pameran GuyExpo kali ini berbagai jenis makanan khas Indonesia juga ditampilkan.

Di bagian pameran makanan terdapat stan yang mengusung nama "Warung Indonesia" yang menampilkan kekayaan kuliner Nusantara seperti sop buntut, nasi pecel, nasi goreng, bakmi goreng, sosis solo, rempeyek, kue pukis dan sate ayam.

Setelah menyantap berbagai makanan lezat itu, lidah pengunjung kemudian disegarkan dengan sajian es teler dan es kelapa muda.

Tak hanya menarik minat pengunjung lokal asal Guyana, keberadaan warung Indonesia ini juga menjadi pengobat rasa rindu warga Indonesia yang bekerja di negeri tersebut.

Mengapa Indonesia merasa berkepentingan untuk terlibat dalam ajang pameran di Guyana ini? Duta Besar Indonesia untuk Suriname merangkap Guyana D Supratikto mengatakan, kawasan ini memiliki potensi yang cukup besar.

"Meski hanya berpenduduk 16 juta jiwa potensi kawasan Karibia cukup besar karena para pelancong asing yang datang ke kawasan ini mencapai 40 juta orang setahun. Ini tentu akan menjadi pertimbangan bisnis tersendiri," kata Supratikto.

Pameran yang dibuka Presiden Guyana David Granger ini merupakan pameran dagang terbesar di negeri Amerika Selatan itu dengan rata-rata pengunjung mencapai 10.000 orang setiap hari.

Guyana adalah sebuah negara di sisi utara Amerika Selatan yang berbatasan dengan Samudera Atlantik, Brasil, Suriname dan Venezuela.

Negara ini hanya memiliki wilayah seluas 215.000 kilometer persegi dan menjadi negara terkecil keempat di Amerika Selatan setelah Uruguay, Suriname dan Guyana Perancis.

Guyana pernah dijajah Belanda dan Inggris sebelum merdeka pada 1966. Kini negara tersebut memainkan peran penting di kawasan Karibia dan menjadi markas besar organisasi negara-negara Karibia, CARICOM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com