ALEPPO, KOMPAS.com — Dewan Agama di Kota Aleppo, Suriah, untuk kali pertama menyarankan umat Islam tidak melakukan shalat Jumat pada Jumat, 29 April kemarin.
Saran itu disampaikan karena risiko dari eskalasi pertempuran yang terjadi belakangan ini antara pasukan rezim dan pemberontak. Dalam beberapa minggu terakhir, tak kurang dari 200 orang tewas dalam peperangan itu.
Seperti dikutip dari laman BBC Indonesia, serangan udara pemerintah dilaporkan makin meningkat atas wilayah-wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak di kota itu.
Kelompok pegiat Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, sedikitnya satu orang tewas dalam serangan Jumat di Aleppo. Sementara itu, jaringan pegiat lokal di Aleppo menyebut, tiga korban jiwa jatuh di kawasan pendudukan pasukan rezim.
Sebuah klinik terkena serangan yang berlangsung sepanjang Kamis (28/4/2016) malam.
Baca: Klinik di Aleppo Kembali Dihantam Bom, Shalat Jumat Pun Bubar
Sehari sebelumnya, rumah sakit yang dikelola oleh yayasan sosial Medecins Sans Frontieres (MSF) terkena bom dengan korban jiwa 14 pasien dan tiga dokter.
Baca: Serangan Udara Hantam RS di Aleppo, 27 Tewas Termasuk Dokter dan Anak-anak
Saran agar tidak melakukan sembahyang Jumat disampaikan lewat media sosial ke masjid-masjid di wilayah Aleppo.
"Dewan mengungkapkan kesedihan terkait penundaan shalat Jumat, dengan mencatat bahwa pemeliharaan diri adalah salah satu keperluan beragama," demikian yang tertulis dalam pesan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.