Tarraleah, yang menurut sejumlah agen dapat menghasilkan pendapatan tahunan hingga 2,1 dolar Australia itu, saat ini tidak memiliki penduduk tetap, kecuali petugas pariwisata.
Pengunjung dapat mengail ikan trout dan salmon di danau. Juga berjalan-jalan keliling desa, bermain golf, minum di bar dan tinggal di cottage sambil bisa melihat bebek, angsa, dan hewan asli seperti kanguru, walabi, dan iblis Tasmania.
Ingrid Mitchell, mantan penghuni desa itu, yang ayahnya bekerja di stasiun pada tahun 1960, mengatakan sangat sedih mendengar Tarraleah akan dijual. Ia ingin desa itu dimiliki warga lokal.
"Itu sebuah komunitas yang berkembang, kami memiliki pasar daging, pusat perbelanjaan, sekolah yang selalu sibuk, kantor pos, dan kolam renang," katanya kepada Australian Broadcasting Corporation.
"Kami dulu mengadakan pesta Natal di aula setiap tahun. Menyenangkan,” katanya.
Penjualan properti perumahan dan lahan pertanian untuk orang asing, termasuk kepada mitra dagang terbesar Australia, yakni China adalah masalah sensitif.
Canberra telah membatalkan beberapa penjualan demi melindungi kepentingan nasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.