Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Presiden Disebut "Buang" Aset ke Luar Negeri demi Hindari Pajak

Kompas.com - 04/04/2016, 09:50 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - "The Panama Paper" yang bocor ternyata tak hanya memuat skandal keuangan para pesepak bola dunia. Para politisi papan atas juga tercantum dalam dokumen tersebut.

Salah satu nama yang tercantum dalam dokumen itu adalah Sergei Rodulgin, musisi dan konduktor tamu di Mariinsky Theatre, St Petersburg, Rusia.

Rodulgin adalah salah satu teman dekat Presiden Rusia Vladimir Putin sejak 1970-an. Namun, tak hanya menjadi teman dekat, Rodulgin juga mengurus aset milik Putin yang bernilai jutaan dollar AS.

Nama Rodulgin muncul dalam dokumen rahasia  yang berasal dari firma hukum Panama, Mossack Fonseca.

Dokumen itu juga memuat nama Presiden Argentina Mauricio Marci, Presien Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

Nama-nama ini terkait langsung maupun tidak langsung dengan berbagai perusahaan di luar negeri yang digunakan untuk menyimpan aset berjumlah jumbo demi menghindari pajak.

Nama Putin memang tidak muncul dalam dokumen Panama ini. Namun, Rodulgin adalah satu dari beberapa nama yang dekat dengan Putin yang mengelola aliran uang yang sangat besar lewat berbagai perusahaan "cangkang".

Rodulgin memilliki tiga perusahaan semacam ini yaitu Sonette Overseas, International Media Overseas dan Raytar Limited.

Ketiga perusahaan ini mengelola aset yang sangat besar termasuk 12,5 persen saham Video International, prusahaan iklan terbesar Rusia.

Demikian dicantumkan dalam dokumen yang diterima Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) dan dipublikasikan pada Senin (4/4/2016).

Sementara itu, Sonnette Overseas dan International Media Overseas dibentuk oleh Bank Rusia, sebuah institusi milik sebuah bank di St Petersburg yang masuk daftar hitam AS sejak Rusia menganeksasi Semenanjung Crimea.

AS menjatuhkan sanksi untuk bank ini karena dianggap dekat dengan orang-orang lingkaran paling dalam Presiden Vladimir Putin.

Dokumen Panama menyebut, Rodulgin memiliki 3,2 persen saham Bank Rusia, demikian ICIJ, salah satu lembaga yang mendapatkan bocoran dokumen kontroversial itu.

Sejauh ini Kremlin belum berkomentar terkait kabar ini. Namun, pekan lalu juru bicara Putin mengatakan, media dan intelijen Barat tengah menyiapkan "serangan informasi" terhadap Putin menjelang pemilihan parlemen pada September mendatang.

"Kami mendapatkan banyak pertanyaan yang lebih mirip interogasi. Kami tak melihat niat untuk melakukan investigasi yang obyektif, kami hanya melihat niat untuk melakukan perusakan," ujar Dmitry Peskov, juru bicara Putin.

Sementara itu, salah satu seteru utama Putin, Presiden Ukraina Petro Poroshenko juga muncul dalam dokumen kontroversial itu.

Poroshenko, pengusaha coklat yang berjanji akan menjual sebagian besar asetny di masa kampanye, teryata adalah pemilik sebuah perusahaan di Kepulauan Virgin Inggris yaitu Prime Asset Partners Limited.

Perusahaan ini terbentuk pada Agustus 2014 bertepatan dengan saat pasukan Rusia menyerbu masuk ke wilayah timur Ukraina.

Nama lain yang muncul adalah Presiden Argentin Mauricio Macri. Dia ternyata dalah direktur sekaligus wakil presiden sebuah perusahaan di Bahama yang dikelola Mossack Fonseca.

Jabatan itu dipegang Macri saat dia masih menjadi seorang pengusaha dan wali kota Buenos Aires. Juru bicara Macri menegaskan, sang presiden tak pernah secara pribadi memiliki perusahaan yang merupakan bagian dari bisnis keluaranya.

Anak-anak PM Pakistan Nawaz Sharif juga disebut-sebut membuat empat perusahaan sejenis yang memilii sedikitnya enam properti mahal di dekat Hyde Park, London.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com