Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Memilih Presiden di AS?

Kompas.com - 01/02/2016, 08:17 WIB
Ericssen

Penulis

KOMPAS.com - Pemilihan umum presiden Amerika Serikat akan digelar pada 8 November 2016. Meski demikian, prosesnya secara resmi dimulai hari ini, 1 Februari 2016.

Sesuai tradisi, empat negara bagian akan menjadi tuan rumah pemilihan pendahuluan. Negara Bagian Iowa akan menggelar kaukus pertama yang memulai rangkaian panjang proses pemilu di negeri Paman Sam itu.

Setelah itu, New Hampshire menyusul dengan menggelar primary (pemilihan pendahuluan) pertama pada 9 Februari.

Nevada berada di urutan berikut, yakni 20 Februari, dan South Carolina pada 27 Februari.

Setelah itu, sejumlah negara bagian di selatan menggelar Super Tuesday pada 1 Maret. Negara bagian lain menyusul hingga pergelaran primary terakhir pada 7 Juni yang akan digelar serentak di lima negara bagian, yaitu California, Montana, New Jersey, New Mexico, dan South Dakota.

Apakah perbedaan antara kaukus dan primary? Secara sederhana perbedaan ada pada cara memberikan suara.

Proses pemilihan kaukus dilakukan secara terbuka di mana pemilih berkumpul di sebuah ruangan seperti di perpustakaan, gym, atau bahkan ruang tamu untuk mendiskusikan calon presiden yang ada.

Mereka akan memberikan suaranya dengan mengacungkan tangan atau menyebut nama capres yang dipilih.

Umumnya kaukus memakan waktu panjang hingga berjam-jam karena para pemilih dapat saling memengaruhi pemilih lain untuk memilih kandidat favorit mereka.

Adapun proses pemilihan awal atau primary sama dengan pemilihan umum yang biasa digelar di mana pemilih datang dan mengantre lalu memberikan suara secara rahasia di kertas suara.

Adapun yang diincar oleh 12 kandidat Partai Republik dan 3 kandidat Partai Demokrat saat ini adalah mayoritas delegasi. Delegasi-delegasi inilah yang akan resmi menominasikan kandidat yang diusung kedua partai di Konvensi Nasional pada bulan Juli.

Untuk Partai Demokrat, kandidat harus mengumpulkan minimal 2.383 delegasi. Adapun "magic number" yang diperlukan kandidat Republik adalah 1.237 delegasi.

Konvensi Partai di bulan Juli akan menjadi ajang formalitas yang dihelat selama 4 hari untuk menahbiskan kandidat pilihan partai sebagai kandidat resmi yang siap bertarung di pemilihan umum.

Partai Republik akan menggelar konvensi di Cleveland, Ohio, pada 18-21 Juli.  Sepekan kemudian, giliran Demokrat memahkotai kandidat mereka di Philadephia, Pennsylvania, yakni 25-29 Juli.

Kandidat dari kedua partai akan memulai kampanye pemilihan presiden yang sengit dari Agustus hingga hari H pemilu.

Tiga debat calon presiden dan satu debat calon wakil presiden akan digelar antara rentang bulan September dan Oktober.

Adapun yang akan menjadi Presiden ke-45 AS adalah kandidat yang berhasil memperoleh paling sedikit 270 electoral votes pada pemilu.

Tidak seperti di banyak negara, di mana pemenang pemilu adalah yang berhasil mengumpulkan suara terbanyak (popular vote), AS menggunakan sistem perwakilan. Dengan sistem ini, 538 perwakilan negara bagian (electors) yang tergabung dalam electoral college akan memberikan suaranya kepada pasangan capres/cawapres yang bertarung.

Proses ini umumnya hanyalah formalitas karena electors selalu mengikuti pilihan mayoritas yang telah dipilih rakyat. Misalnya, kandidat A memenangi popular vote Negara Bagian Ohio, maka 18 elektor dari Ohio akan memberikan suaranya kepada kandidat A di pertemuan yang biasa digelar sebulan setelah pemilu.

Pemilu tahun ini berpotensi menorehkan sejarah. Jika Hillary Clinton terpilih, maka ia akan menjadi presiden perempuan pertama AS.

Jika pemenangnya Marco Rubio atau Ted Cruz, maka mereka akan menjadi presiden hispanik pertama AS.

Presiden terpilih akan diambil sumpahnya pada 20 Januari 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com