Menurut juru bicara militer, dua orang pengebom bunuh diri menyerang pasar di kota Madagali, negara bagian Adamawa, baru-baru ini, yang menewaskan lebih dari 25 orang.
Di negara bagian Borno, sejumlah serangan di kota Maiduguri membunuh lebih dari 30 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Pekan lalu, presiden Nigeria mengatakan bahwa perang melawan kelompok militan Boko Haram telah "secara teknis dimenangkan".
Kelompok itu disalahkan atas serangan tersebut.
Wartawan BBC di ibu kota Nigeria, Abuja, mengatakan, militan Boko Haram tampak berusaha membuktikan bahwa mereka masih mampu membuat kehancuran besar.
Presiden Muhammadu Buhari, yang berjanji mengalahkan kelompok tersebut, mengatakan kepada BBC pada pekan lalu bahwa para militan tidak lagi mampu melakukan "serangan konvensional" terhadap pasukan keamanan atau pusat populasi.
Menurut dia, kini mereka hanya bisa bertempur dengan bom rakitan atau improvised explosives devices (IED).
Dua serangan bom bunuh diri di Madagali dikonfirmasi oleh pimpinan militer negara bagian Adamawa, Brigjen Victor Ezugwu.
Maina Ularamu, tokoh masyarakat dan mantan kepala daerah, memberi tahu kantor berita AFP bahwa dua pengebom bunuh diri perempuan menewaskan paling sedikit 30 orang.
Tanpa pandang bulu
Sementara itu, di wilayah utara, pasukan keamanan menghentikan dan membunuh 10 pengebom bunuh diri dalam serangan di desa Dawari, perbatasan kota Maiduguri.
Hal tersebut dikatakan juru bicara tentara Nigeria, Kolonel Mustapha Anka.
Berdasarkan laporan warga, militan yang bersenjata granat berpeluncur roket masuk ke desa dengan truk dan mulai menembak tanpa pandang bulu.
Beberapa jam kemudian perempuan pengebom bunuh diri menewaskan satu orang, ketika orang mengantre di depan masjid dalam kota.